Suasana rumah subsidi di kawasan Citereup, Kabupaten Bogor,  Jawa Barat,  Senin, 23 Agustus 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Nasional

Sejak Prabowo Dilantik, Realisasi KPR Subsidi Capai 66.349 Unit

  • Maruarar Sirait sebelumnya mengungkapkan Program KPR FLPP menjadi salah satu fokus dari Peta Jalan Program Tiga Juta Rumah yang sedang disiapkan.

Nasional

Amirudin Zuhri

JAKARTA- Realisasi Program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi periode 20 Oktober 2024 hingga 5 Januari 2025 mencapai 66.349 unit hunian. Itu berarti sekitar 2 bulan sejak Prabowo Subianto dilantik jadi Presiden

"Jadi total 66.349 unit, ini yang KPR subsidi,"  kata Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait di Jakarta, Senin 20 Januari 2025.

Adapun dari total realisasi KPR subsidi tersebut terdiri dari untuk proses pembangunan berjalan sebanyak 10.731 unit, ready stock (selesai dibangun namun belum akad) sebanyak 8.445 unit, persetujuan kredit (sebelum akad) 11.355 unit, dan yang sudah akad sebanyak 14 unit.

Kemudian untuk realisasi KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau FLPP (sudah dibangun dan akad) sebanyak 34.420 unit dan akad KPR Tapera (Khusus PNS, sudah dibangun dan akad) sebanyak 1.384 unit.

Peta Jalan

Maruarar Sirait sebelumnya mengungkapkan Program KPR FLPP menjadi salah satu fokus dari Peta Jalan Program Tiga Juta Rumah yang sedang disiapkan.

Program Kredit Pemilikan Rumah dengan Skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) dinilai sangat membantu rakyat untuk memiliki rumah.

Kementerian PKP sedang menyiapkan peta jalan (road map) sebagai rencana besar kerja dalam lima tahun Kabinet Merah Putih ke depan. Ara mengatakan peta jalan ini juga merupakan langkah strategis dalam mencapai target Program Tiga Juta Rumah per tahun dengan melibatkan semua pemangku kepentingan di sektor perumahan.

Selain itu, dirinya juga terus mendorong penetapan Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk pembangunan perumahan di perkotaan yang terintegrasi dengan moda transportasi umum.

KPR FLPP diluncurkan pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan merupakan program kredit pemilikan rumah dengan berbagai kemudahan yang ditujukan bagi masyarakat dengan penghasilan tertentu. Dana penyaluran dari pemerintah yang dikelola dan disalurkan oleh sejumlah perbankan nasional.

KPR FLPP dinilai penting dan dibutuhkan oleh masyarakat yang ingin memiliki rumah bersubsidi dengan harga dan angsuran yang terjangkau. Program penyaluran KPR FLPP yang telah dilaksanakan pemerintah sejak tahun 2010 sangat baik guna mendukung Program Tiga Juta Rumah.

Hal itu karena masyarakat berpenghasilan rendah membutuhkan bantuan pembiayaan KPR sehingga mereka dapat mengangsur dengan biaya angsuran yang tetap dengan masa tenor yang cukup lama.