Dollar US
Sains

Sejarah Uang, dari Cangkang hingga Kertas

  • Dalam sejarah panjang peradaban manusia, mata uang telah mengalami perubahan signifikan dari waktu ke waktu. Dari cangkang hingga uang kertas modern, evolusi ini mencerminkan perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat

Sains

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Dalam sejarah panjang peradaban manusia,  uang telah mengalami perubahan signifikan dari waktu ke waktu. Dari cangkang hingga uang kertas modern, evolusi ini mencerminkan perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat kita.

Dilansir dari Ensiklopedia Britanica, Jumat, 6 Oktober 2023,Pada zaman kuno, cangkang cowrie adalah salah satu bentuk awal mata uang yang digunakan oleh manusia. Cangkang ini memiliki keunggulan karena seragam dalam ukuran, kecil, dan tahan lama. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang ideal untuk digunakan sebagai alat tukar dalam perdagangan.

Di Amerika, penduduk asli menggunakan wampum, manik-manik cangkang berbentuk tabung, sebagai bentuk mata uang mereka. Wampum adalah contoh unik dari penggunaan benda-benda alam sebagai uang. Selain itu, beberapa masyarakat lain menggunakan benda-benda alam lainnya sebagai mata uang, seperti gigi paus di Fiji dan cakram batu kapur yang diukir oleh masyarakat Pulau Yap.

Sekitar abad ke-6 SM, kulit binatang mulai digunakan sebagai bentuk mata uang. Praktik ini tersebar ke berbagai peradaban, termasuk Roma kuno, Kartago, Perancis, dan Rusia.

Namun, salah satu inovasi paling penting dalam sejarah mata uang adalah penggunaan uang kertas. Diperkirakan berasal dari Tiongkok pada masa pemerintahan Kaisar Zhenzong, uang kertas pertama terbuat dari kulit pohon murbei. Pada abad ke-18 dan awal abad ke-19, uang kertas menyebar ke seluruh dunia, mengubah cara manusia bertransaksi.

Meskipun mata uang telah berkembang pesat, tetap saja ada kekuarangan dalam penggunaanya. Salah satu tantangan utama adalah penggunaan uang fia. Uang fiat adalah bentuk mata uang yang nilainya tidak didasarkan pada nilai intrinsik atau fisik dari bahan yang digunakan untuk membuatnya. Sebaliknya, nilai uang fiat diberikan oleh otoritas pemerintah atau lembaga moneter yang menerbitkannya.

Penggunaan uang fiat dapat mengarah pada masalah inflasi dan ketidakstabilan ekonomi. Upaya untuk mengatasi masalah ini muncul dengan diperkenalkannya standar emas pada tahun 1821 oleh Inggris. Namun, sistem ini juga memiliki keterbatasan, seperti membatasi kemampuan negara untuk mengisolasi ekonominya dari fluktuasi global.

Hingga saat ini manusia menggunakan uang kertas yang meruapakan salah satu jenis uang fiat sebagai transaksi yang sah dilakukan oleh berbagai negara. Dalam perkembangnya muncul bentuk uang lain yang diakui, seperti mata uan digital.

Dengan begitu banyak perubahan dalam sejarah mata uang, peran pentingnya dalam memfasilitasi perdagangan dan pertukaran dalam Masyarakat membawa pengaruh besar dalam peradaban manusia. Mata uang telah menjadi tulang punggung ekonomi global, dan evolusinya terus berlanjut seiring berjalannya waktu.