Sejumlah Sentimen Global Penting bagi Investor Pasar Modal Pekan Ini
- Memasuki pekan kedua (5 – 9) Juni 2023 terdapat sejumlah sentimen yang perlu diamanati para pelaku pasar dalam mengambil langkah investasi di pasar modal Indonesia.
Pasar Modal
JAKARTA – Memasuki pekan kedua (5 – 9) Juni 2023 terdapat sejumlah sentimen yang perlu diamanati para pelaku pasar dalam mengambil langkah investasi di pasar modal Indonesia.
Kepala RIset NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) memasuki tradisi masa tenang menjelang FOMC Meeting 13-14 Juni mendatang, di mana tidak ada lagi pejabat bank sentral yang akan berkomentar mengenai gambaran arah kebijakan moneter.
Laporan ketenagakerjaan AS yang beragam merupakan patokan penting bagi Federal Reserve (the Fed) untuk memutuskan apakah pengereman laju naik suku bunga yang telah berlangsung lebih dari setahun lamanya, bisa dilakukan.
Sementara itu, ISM Services PMI yang akan rilis diharapkan masih mengindikasikan tingkat ekspansi yang solid, berkebalikan dengan Manufacturing PMI yang diumumkan Mei 2023 melambangkan kontraksi telah terjadi selama 7 bulan berturut-turut.
Bursa AS Tetap Solid
“Faktanya, Bursa Nasdaq telah meroket 33 persen year-to-date (ytd) dan investasi pada S&P 500 mampu mengembangkan portofolio para investor sebesar 11,5 persen ytd, yang merupakan puncak tertinggi selama 10 bulan,” kata dia melalui sebuah riset yang diterima Senin, 5 Juni 2023.
Namun demikian, lanjut Liza, naiknya pasar saham AS yang hanya ditopang oleh segelintir saham-saham mega cap sektor teknologi menumbuhkan kekhawatiran pondasi yang rentan dan dapat runtuh sewaktu-waktu diterjang sentimen yang tidak bersahabat, seperti keputusan suku bunga the Fed.
“Mengenai hal itu, Australia dan Kanada juga akan mengusung rapat kebijakan suku bunga mereka pekan ini terkait masalah yang sama, seputar perang melawan Inflasi serta tingkat suku bunga mereka,” paparnya.
Sentimen dari Eropa
Beralih ke belahan Eropa, Jerman akan mengumumkan data Trade Balance, Factory Orders, and Industrial Production untuk kuartal kedua tahun ini. “Para pelaku pasar mengamati apakah ada perbaikan pada ekonomi negeara tersebut yang jatuh pada resesi di kuartal I-2023.”
Sentral Bank Eropa juga dijadwalkan mempublikasikan data survei ekspektasi konsumen pada hari Selasa, 6 Juni 2023. Menurut Liza, publikasi ini akan memberikan pencerahan bagi investor terkait ekspektasi pengendalian inflasi.
“Pada pekan ini para investor juga akan mendapat pandangan terbaru dari World Bank dan OECD terkait outlook global economy,” pungkasnya.
Bulan lalu, World Bank memberi peringatan akan adanya krisis perlambatan ekonomi. Pada sisi lain, OECD malah sempat menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 2,6% tahun ini dan 2,9% pada 2024.