Pekerja memeriksa intalasi panel surya di gedung Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Senin, 27 September 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Nasional

Sekjen DEN: RI Butuh Dana hingga Rp4 Triliun untuk Pemanfaatan PLTS

  • Penggunaan energi baru terbarukan terus didorong selama transisi energi, namun dalam pengembangannya ternyata tidaklah murah.
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Penggunaan energi baru terbarukan terus didorong selama transisi energi, namun dalam pengembangannya ternyata tidaklah murah.

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional, Djoko Siswanto mengungkapkan, akselerasi penggunaan energi baru terbarukan, salah satunya terkait energi surya dengan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) membutuhkan dana hingga Rp4 triliun untuk membangun produksi panel surya sendiri.

"Misal mengumpulkan empat BUMN menghadap Menteri Keuangan dan Kementerian Sekretariat Negara terkait kebutuhan dana Rp4 triliun," ujarnya dalam acara Energy dan Mining Outlook 2023 pada Kamis, 23 Februari 2023.

Selain dana yang besar, pengembangan energi baru terbarukan masih memiliki sejumlah masalah. Salah satunya realisasi berkembangannya seperti pabrik instalansi yang belum sepenuhnya digenjot pemerintah.

Bahkan menurut Djoko, kecenderungan para pemenang lelang masih suka melakukan impor, hal ini masih menjadi ganjalan yang serius untuk mewujudkan kemandirian energi. Pasalnya pengembangan energi terbarukan, tidak hanya bergantung pada permintaan pasar, namun juga realisasi pengembangan PLTS secara keseluruhan.

" RI punya pabrik tapi cuma sekedar intalasi. Belum berkembang karena temen-temen lebih seneng impor. itu kendala kita kenapa TKDN belum 50 persen," tandasnya.