Sekjen PBB Antonio Gutteres
Dunia

Sekjen PBB Minta Israel Tanggung Jawab Usai Serang Palestina

  • Sekjen PBB Antonio Gutteres meminta Israel tanggung jawab usai lakukan serangan militer ke Palestina.

Dunia

Alvin Pasza Bagaskara

Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Gutteres mengutuk dan meminta Israel tanggung jawab usai melakukan serangan militer besar-besar ke wilayah Jenin, Tepi Barat, Palestina. 

Serangan ke wilayah Palestina pada Senin 3 Juli 2023 merupakan operasi militer darat dan udara terbesar Israel sejak terakhir kali dua dekade lalu. 

"Serangan udara dan operasi darat Israel di kamp pengungsi yang padat adalah kekerasan terburuk di Tepi Barat dalam beberapa tahun, dengan dampak yang signifikan terhadap warga sipil," kata Guterres dari Al Jazzera dikutip TrenAsia, Jumat  7 Juli 2023.

Menurut Kementerian Palestina tercatat 12 orang Palestina tewas, lebih dari 100 warga sipil terluka, ribuan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, sekolah dan rumah sakit rusak, dan jaringan air dan listrik terganggu selama operasi militer Israel tersebut.  

Oleh sebab itu, Gutteres meminta Israel untuk mematuhi hukum internasional seperti dilarang menggunakan serangan udara besar-besaran. 

“Saya sekali lagi meminta Israel untuk mematuhi kewajibannya berdasarkan hukum internasional. Penggunaan serangan udara tidak konsisten dengan pelaksanaan operasi penegakan hukum,” tambah Gutteres.

Namun, kecaman Antonio Gutters ini menyusul pernyataan lembaga hak asasi manusia independen PBB. Menurut mereka serangan Israel ke Palestina merupakan pelanggaran penggunaan kekuatan bersenjata dan kejahatan perang. 

Hal ini dapat dilihat dari pola serangan militer Israel yang menyasar pusat operasional Palestina seperti Rumah Sakit dan infrastruktur lainnya. 

“Sangat merusak kapasitas operasional mereka (Palestina)”, menurut Physicians for Human Rights Israel (PHRI). “Ketika rumah sakit diserang, dan status perlindungannya diabaikan, kerusakan yang diakibatkannya parah,” tambahnya.

Asal-Usul Wilayah Jenin, Palestina

Melansir dari Reuters, alasan militer Israel melakukan serangan, lantaran Jenin dianggap sebagai markas perlawanan rakyat Palestina. Diketahui Jenin merupakan kota pengungsi berpopulasi 32.000 orang. Ribuan orang datang akibat kesini kehilangan tanah dan rumah usai penjajahan Israel sejak tahun 1948.

Seiring berjalannya waktu, mereka yang tersingkir ini membentuk sebuah kelompok perjuangan kemerdekaan Palestina yang berbasis di Kamp Pengungsi Jenin, Lokasi tersebutlah yang menjadi pusat operasi militer Israel. 

Konon beberapa organisasi perjuangan kemerdekaan Palestina seperti Fatah, Hamas, dan kelompok kecil lainnya bermunculan di kamp Jenin Palestina yang ditaksir mampu menampung 18.000 orang itu. 

Kelompok-kelompok inilah yang kemudian dianggap oleh Israel akan membahayakan pemerintahannya lantaran mampu memproduksi senjata dan bahan peledak dalam jumlah banyak.