Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis 12 Januari 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Pasar Modal

Sektor Energi Jadi Pendorong Utama Penguatan IHSG 2022

  • Dalam rentang perdagangan 30 Desember 2021 hingga 30 Desember 2022, sektor energi (IDXENERGY) tercatat sebagai yang bertumbuh paling perkasa dengan kenaikan 100,05% ke level 2.279,54 poin.
Pasar Modal
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Menurut data statistik tahunan Bursa Efek Indonesia (BEI), sektor energi menjadi pendorong utama penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang 2022.

Dalam rentang perdagangan 30 Desember 2021 hingga 30 Desember 2022, sektor energi (IDXENERGY) tercatat sebagai yang bertumbuh paling perkasa dengan kenaikan 100,05% ke level 2.279,54 poin.

IDXENERGY diikuti oleh sektor industrial (IDXINDUST) dengan kenaikan 13,28% ke level 1.174,34, sedangkan sektor kesehatan (IDXHEALTH) tumbuh 10,2% ke level 1.564,97 poin.

Selanjutnya, sektor konsumer nonsiklikal (IDXNONCYC) mencatat kenaikan 7,89% ke posisi 716,55 poin, dan sektor transportasi(IDXTRANS) menguat 3,91% ke level 1.661,94 poin.

Sektor bahan baku (IDXBASIC) mengalami penurunan 1,48% ke posisi 1.216,12 poin sementara sektor konsumer siklikal (IDXCYCLIC) melemah 5,5% ke level 850,9 poin.

Kemudian, sektor finansial (IDXFINANCE) mencatat penurunan 7,33% ke level 1.414,92 poin, sedangkan sektor properti (IDXPROPERT) mengalami pelemahan 8% ke posisi 711,24 poin. Sementara itu, sektor infrastruktur (IDXINFRA) melemah 9,45% ke posisi 868,64 poin.

Sementara itu, IHSG sendiri mengalami penguatan 4,08% dari 6.581,48 pada akhir perdagangan 2021 menjadi 6.850,62 pada akhir perdagangan 2022.

PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA) tercatat sebagai emiten top losers pada tahun 2022 dengan penurunan hingga 87,84%.

Pada akhir perdagangan 2021, harga saham TNCA berada di posisi Rp2.650 perlembar. Angkanya anjlok ke posisi Rp310 perlembar pada akhir perdagangan 2022.

Di sisi lain PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menjadi emiten top gainers pada tahun 2022 dengan penguatan hingga 1.595%.

Pada akhir perdagangan 2021, harga saham ADMR berada di posisi Rp100 perlembar. Angkanya menguat ke posisi Rp1.695 perlembar pada akhir perdagangan 2022.