Aktivitas bongkar muat di terminal petikemas Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, 18 April 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Transportasi dan Logistik

Sektor Logistik Diprediksi Sumbang Rp1.436 triliun ke Perekonomian RI 2024

  • Sektor logistik berpotensi menjadi pendorong dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024.

Transportasi dan Logistik

Laila Ramdhini

JAKARTA - Perekonomian Indonesia diproyeksikan akan terus tumbuh pada 2024 melanjutkan pertumbuhan tahun 2023. CEO Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menyatakan sektor logistik berpotensi menjadi pendorong dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024.

Salah satu indikatornya adalah peningkatan kontribusi sektor transportasi dan pergudangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dalam beberapa tahun terakhir. SCI memproyeksikan kontribusi sektor transportasi dan pergudangan tahun 2023 sebesar Rp 1.245 triliun atau tumbuh 14,99%. 

Kemudian, pada tahun 2024 sektor logistik tersebut akan berkontribusi sebesar Rp 1.436 triliun atau tumbuh 14,16%.  

"Selain berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sektor logistik berpotensi meningkatkan pertumbuhan sektor-sektor lainnya dengan peningkatan efektivitas dan efisiensi melalui pengembangan teknologi, dan kompetensi SDM, serta kolaborasi dan sinergi seluruh stakeholders," ujar Setijadi, dalam keterangan resmi, Rabu, 3 Januari 2023.

SCI memperkirakan beberapa industri utama sektor logistik tahun 2024, yaitu industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi. Pada industri pengolahan nonmigas, potensi logistik terbesar pada industri makanan dan minuman, diikuti industri otomotif, industri kimia dan farmasi, industri barang logam, serta industri tekstil.

Untuk berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan perekonomian nasional 2024, penyedia jasa logistik bisa berperan meningkatkan efisiensi penanganan logistik komoditas industri utama. Selain itu, komoditas-komoditas lain yang potensial namun terkendala sistem logistiknya dan membutuhkan pengembangan rantai pasok secara end-to-end.

Peran pemerintah pusat dan daerah juga sangat diperlukan dalam pembangunan infrastruktur dan fasilitas logistik, terutama dalam upaya pengembangan sistem transportasi multimoda. Selain itu, dibutuhkan dukungan regulasi dan birokrasi, serta insentif fiskal dan nonfiskal.