Sektor Pariwisata Bergeliat, Survei Eceran BI di Bali Naik 0,7 Persen
- Industri pariwisata Bali mulia bergeliat, Indeks Penjualan Riil (IPR) diperkirakan mencapai 105,4, menunjukkan peningkatan sebesar 0,7% secara bulanan.
Makroekonomi
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporan membaiknya kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali. Hal itu seiring dengan pulihnya industri pariwisata di Pulau Dewata pasca dihantam pandemi COVID-19.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan pada Oktober 2023, Indeks Penjualan Riil (IPR) di Provinsi Bali diperkirakan mencapai 105,4, menunjukkan peningkatan sebesar 0,7% secara bulanan dibandingkan dengan angka pada September 2023 yang sebesar 104,7.
Erwin menyebut peningkatan kinerja penjualan eceran di Pulau Dewata sejalan dengan kondisi nasional yang mengalami pertumbuhan sebesar 2,6% secara bulanan. Hal ini ditunjukkan oleh 8 bulan terakhir, penjualan eceran di Bali terus meningkat secara konsisten, sejalan dengan peningkatan aktivitas pariwisata yang menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi provinsi tersebut.
- Agar Glowing Alami, Berikut Ramuan Tradisional untuk Sehatkan Kulit
- Bomber Siluman B-21 Raider Terbang Perdana, Ini Yang Bisa Kita Tahu
- Terbukti! Ajang MotoGP dan WSBK di Sirkuit Mandalika Jadi Sumber Kerugian Terbesar PT ITCD
“Tren peningkatan kinerja penjualan eceran di Bali terus terjadi dalam 8 (delapan) bulan terakhir. Kenaikan ini sejalan dengan membaiknya kondisi perekonomian Bali yang tercermin dari ekonomi pada triwulan III 2023 yang tumbuh sebesar 5,35 persen year-on-year (yoy),” jelas Erwin dalam siaran pers, pada Senin 13 Oktober 2023.
Selain dibangkitkan oleh industri pariwisata, peningkatan penjualan eceran juga terjadi seiring dengan dimulainya persiapan untuk libur Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan akhir tahun.
Erwin menambahkan bahwa peningkatan kinerja penjualan eceran di Bali didorong oleh pertumbuhan pada sebagian besar kelompok barang, terutama kelompok barang budaya dan rekreasi sebesar 4,3% mounth-to-mounth (mtm), kelompok barang bahan bakar kendaraan bermotor sebesar 3,3% (mtm), dan kelompok barang lainnya sebesar 2,1% (mtm).
Namun, lanjut dia, ada beberapa kelompok barang mengalami kontraksi, seperti kelompok peralatan informasi dan komunikasi sebesar 2,3% (mtm) serta kelompok suku cadang dan aksesori sebesar 1,6% (mtm).
Wisatawan Membaik
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi belum lama ini merilis jumlah wisatawan mancanegara per Agustus 2023 mencapai 522.141 orang. Namun, jumlah tersebut mengalami penurunan 3,55% dibandingkan bulan Juli 2023.
“Kedatangan wisatawan mancanegara kita lihat di bulan Agustus ini tercatat mengalami penurunan yaitu sebesar 3,55 persen dibandingkan Juli (2023), dengan jumlah wisatawan mancanegara yang ke Bali mencapai 522.141 kunjungan," ujar Ketua Tim Statistik Distribusi BPS Provinsi Bali, I Made Agus Adnyana, dikutip dari akun YouTube resmi BPS Provinsi Bali, pada 16 Oktober 2023.
Meskipun begitu, apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni Agustus 2022 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata mengalami peningkatan signifikan sebesar 88,73%.
Apabila ditotal dari periode Januari 2023 hingga Agustus 2023, terjadi peningkatan signifikan sebesar 282,14% dalam jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali, mencapai total sebanyak 3,41 juta (3.418.907) kunjungan. "Ini cukup tinggi dibandingkan dengan periode yang sama (pada) Januari-Agustus 2022," tuturnya.
Akan tetapi, meski terus mengalami peningkatan, jumlah kunjungan tersebut masih di bawah level sebelum pandemi Covid-19 pada tahun 2019, yang diakumulasikan mampu mencapai 4 jutaan wisatawan mancanegara.
"Sebelum pandemi kita melihat di tahun 2019 untuk secara kumulatif mencapai empat jutaan kunjungan (4.066.517), sedangkan di tahun 2023 ini, walaupun terus terjadi peningkatan dari 2020 sampai 2022, cuma jumlah kunjungan masih di bawah tahun 2019," jelasnya.