Robot pramusaji berhias nuansa natal siap melayani pengunjung yang memesan makanan. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Tekno

Sektor Pekerjaan ini Terancam Digantikan Robot

  • Terlihat bahwa perusahaan akan menerapkan robot di berbagai area seperti lantai produksi, dapur, dan bagian ekspedisi.

Tekno

Bintang Surya Laksana

JAKARTA - Pekerjaan manusia di sejumlah sektor terancam akan kehadiran robot. Melansir CNBC, menurut World Economic Forum’s (WEF) Future of Jobs Report for 2023, Sektor yang paling mungkin mengadopsi robotika adalah elektronik, teknologi energi dan utilitas, serta consumer goods.

Terlihat bahwa perusahaan akan menerapkan robot di berbagai area seperti lantai produksi, dapur, dan bagian ekspedisi. Pada tahun-tahun mendatang, robot dengan bentuk humanoid dan non-humanoid akan berperan penting dalam mengurangi beban kerja, seiring dengan banyaknya perusahaan yang mengindikasikan ekspektasi pertumbuhan, perubahan dalam tenaga kerja, atau dampak netral akibat teknologi.

Namun WEF menyebutkan setiap sektor memiliki dampak yang berbeda-beda. Misalnya, sebanyak 60 persen perusahaan yang bergerak dalam sektor produksi barang konsumsi serta proyek industri minyak dan gas diproyeksikan akan mengalami pengurangan akibat otomatisasi. Di sisi lain, 60 persen perusahaan yang bergerak di bidang layanan informasi dan teknologi berharap akan menciptakan pekerjaan karena robot dalam lima tahun ke depan.

Zipline, sebuah perusahaan di sektor robotika, saat ini tengah melakukan perekrutan pegawai baru karena berencana untuk menambah minimal 100 pekerja. Startup yang berbasis di San Francisco, California ini fokus pada perancangan, pembuatan, dan operasionalisasi drone pengiriman yang beroperasi secara otonom. Perusahaan ini telah menjalin kerjasama dengan berbagai klien, termasuk lebih dari 4.000 rumah sakit, pemerintah Rwanda, dan merek-merek besar seperti Walmart, GNC, Toyota, dan Sweetgreen. Dalam rekrutmen ini, perusahaan membuka berbagai posisi mulai dari teknisi kelistrikan dan mekanik hingga pengembang kode dan ahli keamanan.

“Meskipun banyak startup melakukan pemutusan hubungan kerja atau mengadopsi pendekatan defensif, di lingkungan ini, pasar memiliki potensi yang besar dan daya tarik yang signifikan, sehingga rencananya sangat ambisius untuk beberapa tahun ke depan,” ujar CEO Zipline Keller Rinaudo Cliffton. 

Menurut Association for Advancing Automation, penerapan otomasi di berbagai perusahaan, baik yang besar maupun kecil, memiliki dua manfaat. Pertama, otomasi mengatasi hambatan bagi pekerja dalam menangani tugas-tugas monoton atau berisiko tinggi dalam rutinitas kerja mereka, sambil juga menjaga daya saing serta efisiensi perusahaan dalam proses produksi. Selain itu, otomasi juga bisa membantu mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja yang tengah berlangsung.

Penggunaan robot dalam sektor-sektor tertentu mungkin akan menimbulkan masalah baru jika kehadirannya akan menggantikan sepenuhnya tenaga manusia. Untuk itu, perusahaan harus mengerti bagaimana menyeimbangkannya sehingga teknologi tidak menggantikan manusia sepenuhnya.