<p>Kantor Bank BNI cabang Bursa Efek, Jakarta,. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Sektor Perbankan Diproyeksi Kian Solid, 4 Saham Ini Layak Dikoleksi!

  • Sektor perbankan menjadi perhatian para pelaku pasar di tengah potensi pertumbuhan net interest margin (NIM) sekaligus kemampuan menanggulangi risiko kenaikan non-performing loan (NPL) pada tahun ini.
Pasar Modal
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Sektor perbankan menjadi perhatian para pelaku pasar di tengah potensi pertumbuhan net interest margin (NIM) sekaligus kemampuan menanggulangi risiko kenaikan non-performing loan (NPL) pada tahun ini.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Prasetya Gunadi mengatakan bahwa dua faktor di atas akan membuka jalan bagi sektor perbankan membukukan pertumbuhan pendapatan sekitar 12,4% year-on-year (yoy) sepanjang 2023.

Dengan optimisme itu, Gunadi turut mempertahankan rating overweight untuk sektor perbankan, terutama didorong oleh proyeksi kinerja bank-bank besar di tengah kondisi suku bunga yang tinggi seperti saat ini.

“Kami masih lebih menyukai bank besar daripada bank kecil, karena bank-bank besar diperkirakan akan terus memimpin pertumbuhan kredit, dan bank-bank tersebut akan menikmati biaya dana yang lebih rendah di tengah makin ketatnya likuiditas,” ujarnya dalam riset yang dikutip Selasa, 6 Juni 2023.

Saham Bank Potensial

Gunadi juga merekomendasikan beli dengan dua saham pilihan utama yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dengan target harga Rp12.700 per lembar dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan target cuan di level Rp6.200 per unit.

Dia memiliki alasan BBNI layak dikoleksi, yaitu pembenahan internal mengesankan, yang akan membantu meningkatkan kualitas asset. “Kami meyakini jarak antara valuasi BBNI dengan pesaing terdekatnya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) akan semakin menyempit.”

Adapun untuk BBRI menurut Gunadi berpotensi membukukan pertumbuhan kredit dua digit pada 2023, didukung oleh program Kupedes, yang akan mendongkrak NIM di tengah risiko tekanan dari cost of fund (CoF).

Selain dua saham di atas, Gunadi juga merekomendasikan beli saham BMRI dengan target harga Rp6.600 per lembar serta PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan target harga Rp10.300 per lembar, di mana keduanya memiliki prospek yang solid hingga akhir tahun nanti.

“Sedangkan risiko downside yang periu diperhatikan antara lain pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dari perkiraan, pertumbuhan pinjaman dan NIM yang lebih lemah dari yang diperkirakan, dan kenaikan biaya kredit,” pungkasnya.