PT Bank Central Asia Tbk
Pasar Modal

Sektor Perbankan Tetap Solid dengan Rating Overweight

  • Penghapusan kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat telah mendorong optimisme dunia usaha untuk ekspansi, sehingga mendorong pertumbuhan kredit investasi bagi perbankan selama dua bulan pertama tahun ini.

Pasar Modal

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Penghapusan kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat telah mendorong optimisme dunia usaha untuk ekspansi, sehingga mendorong pertumbuhan kredit investasi bagi perbankan selama dua bulan pertama tahun ini.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Handiman Soetoyo mengatakan inflasi domestik yang stabil, daya beli yang kuat, dan hari raya umat Islam yang akan datang juga merupakan katalis positif bagi perbankan di tanah air.

Berdasarkan data yang dihimpun, pertumbuhan kredit naik 10,6% yoy pada Februari 2023 dengan total kredit mencapai Rp6.348 triliun. “Pertumbuhan kredit investasi dan konsumsi meningkat, sedangkan pertumbuhan kredit modal kerja stabil,” kata Handiman dalam risetnya, Rabu, 5 April 2023.

Sementara itu, pertumbuhan simpanan juga meningkat menjadi 8,2% yoy mencapai Rp7.776 triliun pada periode yang sama. Handiman percaya kenaikan suku bunga telah memicu pergeseran simpanan ke simpanan berjangka, sekaligus memberikan tekanan pada biaya dana bank.

“Dengan demikian, bank dengan rasio CASA rendah akan terkena dampak negatif lebih besar,” paparnya.

Secara umum, kata Handiman, empat bank besar melanjutkan pertumbuhan kinerja yang kuat pada Februari 2023. Misalnya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan kualitas kinerja terbaik dengan peningkatan di hampir semua metrik keuangan. 

Sedangkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dinilai sebagai yang terbaik kedua dengan pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang kuat dan beban provisi yang lebih rendah.

“Bagaimanapun, kinerja perbankan dalam dua bulan terakhir bank sesuai dengan perkiraan kami dan konsensus,” imbuhnya.

Dengan gambaran tersebut, Handiman mempertahankan rating overweight pada sektor perbankan dengan BBCA dan BMRI tetap menjadi pilihan utamanya dengan target harga yang tidak berubah.

“Meskipun kami sedikit menurunkan rekomendasi kami pada kedua saham ini dari Buy menjadi Trading Buy karena reli harga saham baru-baru ini,” pungkasnya.