Sektor Peternakan Ayam Tertekan, Intip Prospek Charoen Pokphand (CPIN) Tahun Ini
- PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) melaporkan peningkatan pendapatan, didorong oleh segmen ayam broiler yang membaik secara signifikan meskipun ada
Pasar Modal
JAKARTA – PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) melaporkan peningkatan pendapatan, didorong oleh segmen ayam broiler yang membaik secara signifikan meskipun ada kelemahan lebih lanjut di segmen pakan dan daily old chicken (DOC).
Pada kuartal IV-2021, perseroan melaporkan laba bersih sebesar Rp946 miliar atau anjlok 40,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Sedangkan, sepanjang tahun 2021 perseroan mencatat keuntungan Rp3,62 triliun atau terkoreksi 5,8% yoy.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Emma Fauni menyatakan bahwa segmen ayam pedaging masih membukukan margin usaha negatif pada kuartal IV-2021 sebesar -1,4%. Namun, jumlah ini telah pulih secara signifikan dari -25,4% di kuartal sebelumnya, didukung oleh pulihnya harga rata-rata broiler di pasar.
- Ditutup Hari Ini, Buruan Daftar Mudik Gratis BUMN Jasa Raharja
- Terima Vaksin COVID-19 dari Luar Negeri? Begini Cara Klaim Sertifikat di PeduliLindungi
- Legal dan Gratis! Simak Sinopsis dan Link Nonton Spy X Family
Terlepas dari pemulihan segmen broiler, segmen DOC mengalami penurunan margin operasi menjadi 14,2% pada kuartal terakhir tahun lalu berbanding 16,9% pada kuartal sebelumnya. Hal ini terjadi di tengah membaiknya harga rata-rata DOC di pasar.
Sementara itu, segmen pakan ternak juga mengalami penurunan marjin operasi menjadi 7,4% pada triwulan IV-2021 dibandingkan dengan kuartal III-2021 sebesar 10,6%. Di mana kondisi harga bahan baku saat itu tinggi karena kenaikan harga komoditas global.
“Terlepas dari pelemahan di segmen lainnya, perbaikan segmen broiler berhasil mendorong pemulihan pendapatan di kuartal tersebut karena berkontribusi lebih dari 50 persen terhadap pendapatan konsolidasi,” dikutip dari riset yang diterima Minggu, 17 April 2022.
Dengan gambaran itu, Emma menyempurnakan perkiraan pendapatan untuk CPIN dan memproyeksikan laba bersih tahun 2022 yang lebih rendah. Mengingat, tekanan margin segmen pakan ternak yang akan berlanjut karena harga komoditas yang lebih tinggi.
“Sementara itu, kami berharap segmen broiler dan DOC dapat mempertahankan kinerja yang layak untuk mengimbangi sebagian kelemahan segmen pakan,” urai dia.
Emma juga menurunkan rating saham CPIN dari Trading Buy menjadi Hold dengan TP yang lebih rendah sebesar Rp5.700 per lembar saham dari sebelumnya Rp6.300 per lembar saham. CPIN sendiri saat ini diperdagangkan pada P/E 23,2x, sedikit di atas rata-rata P/E forward historis 5 tahun.