Sektor Properti Bangkit, Harga Rumah Seken Naik Kecuali di Jakarta
- Industri properti mengalami pemulihan terlihat dari kenaikan harga rumah tapak bekas atau seken di kota-kota besar Indonesia.
Industri
JAKARTA – Industri properti mengalami pemulihan terlihat dari kenaikan harga rumah tapak bekas atau seken di kota-kota besar Indonesia. Berdasarkan statistik Rumah123.com dalam laporan bulanan bertajuk Flash Report edisi Oktober 2021, rata-rata harga rumah seken naik 3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020.
Tren peningkatan harga tahunan ini diamati di 13 kota besar di Tanah Air. Kota-kota tersebut adalah Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi, Tangerang, dan Bandung. Kemudian, Surabaya, Surakarta, Denpasar, Makassar, Yogyakarta, Medan, dan Semarang.
Yogyakarta menjadi kota dengan peningkatan harga rumah seken tahunan tercepat sebesar 13,5%. Sedangkan Makassar sebagai area yang mengalami peningkatan terbesar secara bulanan yakni 4% melampaui Jakarta, Surabaya, Bandung, hingga Tangerang.
- Inilah 4 Drama Korea dengan Biaya Produksi Termahal
- BNPB Salurkan Rp1,5 Miliar untuk Warga Terdampak Banjir di Kalteng
- Bank Raya (AGRO) Bidik Dana Rp1,16 Triliun dari Rights Issue
Di Jabodetabek, terjadi peningkatan harga secara month-on-month (mtm) di Kota Tangerang sebesar 0,9%, Bogor (1,4%), dan Bekasi (2,5%). Sementara, Jakarta mengalami penurunan harga sebesar 0,3%, dan Depok tidak mengalami perubahan harga.
Sebagai gambaran, saat ini harga rumah tapak seken di Jakarta Selatan berkisar antara Rp650 juta hingga Rp14 miliar. Sementara, di Kota Tangerang senilai Rp625 miliar hingga Rp6,3 miliar. Di Depok, harga rumah seken mencapai Rp498 juta hingga Rp5,2 miliar.
Kota-kota besar lainnya di Pulau Jawa seperti Bandung mencatatkan kenaikan harga secara mtm sebesar 0,6%, Yogyakarta (4,2%), dan Surakarta (2,3%). Sementara, Surabaya dan Semarang mencatatkan penurunan harga mtm masing-masing sebesar 1,0% dan 0,6%
Untuk kota besar lainnya di luar Pulau Jawa, Kota Denpasar dan Makassar mengalami kenaikan harga sebesar 1,5% dan 4,4% pada Oktober 2021 dibandingkan dengan September 2021. Sementara harga rumah seken di Medan menurun 3,1%.
Suplai Meningkat
Menurut Indeks Suplai Rumah Seken dari 99/R123, volume suplai meningkat 2,0% pada Oktober 2021 dari September 2021. Berdasarkan listing enquiries untuk rumah, lokasi paling populer adalah Tangerang, dengan persentase 13,6% dari total listing enquiries untuk rumah di Indonesia pada bulan ini.
Lokasi paling populer kedua yaitu Jakarta Barat dengan persentase 12,6% dari pangsa pasar, diikuti oleh Jakarta Selatan dengan persentase 10,0%.
Secara mtm, proporsi kenaikan enquiries terbesar pada Oktober 2021 ada di Jakarta Utara dengan persentase 0,9%, diikuti oleh Bandung, Tangerang Selatan dan Makassar dengan raihan 0,2% secara berturut-turut.
Sebaliknya, proporsi penurunan enquiries terbesar secara mtm ada di Bandung dengan persentase penurunan -0,7%, diikuti oleh Sidoarjo sebesar -0,5% serta Bogor dan Bekasi sebesar -0,8% berturutan.