Sektor Properti China Kembali Diguncang Masalah Utang
- erusahaan besar bernama Country Garden gagal membayar bunga pada dua obligasi, yang membuat investor khawatir.
Dunia
BEIJING - Sektor properti di China sedang mengalami goncangan akibat masalah utang yang dialami oleh salah satu perusahaan konstruksi terbesarnya. Perusahaan besar bernama Country Garden gagal membayar bunga pada dua obligasi, yang membuat investor khawatir.
Country Garden mengalami penurunan saham sebesar 16% di bursa saham Hong Kong setelah mereka diketahui tidak dapat melakukan pembayaran bunga. Situasi ini menunjukkan bahwa masalah utang di sektor properti China masih belum terselesaikan.
“Jika Country Garden, pengembang swasta terbesar di China, turun, hal itu dapat memicu krisis kepercayaan pada sektor properti,” ujar analis pasar senior, Edward Moya, dilansir CNN Internasional, Kamis, 9 Agustus 2023.
Country Garden menghadapi masalah keuangan akibat penjualan properti yang menurun sehingga mereka mengalami penurunan pendapatan yang signifikan. Kejadian ini mengingatkan pada krisis utang sebelumnya yang melanda sektor properti China.
- GIIAS 2023 Resmi Dibuka, Targetkan Transaksi hingga Rp 15 Triliun
- Rupiah Akhir Pekan Bakal Menguat, Imbas Potensi Pengereman Suku Bunga AS
- Tentara Pembebasan Kolombia Bantah Rencanakan Serangan pada Jaksa Agung
Penjualan rumah juga mengalami penurunan tajam bulan lalu, yang membuat pemerintah berusaha untuk menemukan cara agar sektor properti bisa pulih.
Industri properti di China telah lama berperan sebagai faktor kunci dalam pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia, berkontribusi terhadap 30% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut. Masalah utang di sektor properti tidak hanya mempengaruhi perusahaan-perusahaan properti itu sendiri, tetapi juga berpotensi memicu efek domino pada berbagai sektor lainnya.
Jika pengembang properti mengalami kesulitan dalam membayar utang, hal ini dapat mempengaruhi rantai pasokan, lapangan kerja, dan perekonomian negara.
Pemerintah China menyadari pentingnya sektor properti dan dampaknya terhadap perekonomian. Oleh karena itu, mereka terus mengambil langkah-langkah untuk mengatasi risiko dan ketidakpastian di sektor ini. Langkah-langkah kebijakan telah diambil untuk mengatasi masalah utang yang ada. People's Bank of China memberikan waktu tambahan selama 12 bulan kepada para pengembang properti untuk membayar kembali pinjaman yang seharusnya jatuh tempo pada tahun ini.
Para ahli ekonomi mengatakan bahwa situasi ini perlu dikaji dengan hati-hati, karena sektor properti memiliki peran penting dalam ekonomi China. Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah akan sangat berpengaruh terhadap masa depan sektor ini dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.