Lippo Karawaci
Properti

Sektor Properti Diproyeksikan Tumbuh 10 Persen, Lippo Karawaci (LPKR) Andalkan Produk Ini

  • PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) akan mengandalkan produk residensial dan komersial baru di Lippo Village dan Lippo Cikarang.
Properti
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berfokus pada pemasaran dan penjualan produk residensial dan komersial guna mencapai target pra penjualan sebesar Rp5,37 triliun sepanjang tahun 2024. 

Hal ini sejalan dengan prospek pertumbuhan properti yang diperkirakan dapat bertumbuh double digit atau sekitar 10% sepanjang tahun 2024oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI).

 John Riady, CEO Grup Lippo Karawaci (LPKR), menyatakan bahwa untuk mencapai target tahun 2024, perusahaan akan mengandalkan produk residensial dan komersial baru di Lippo Village dan Lippo Cikarang, serta di wilayah lain yang merupakan cadangan lahan perusahaan.

 “Pada 2023, pencapaian pra penjualan kami melebihi target. Hal itu mencerminkan tingginya permintaan terhadap produk rumah tapak dan komersial perseroan yang ditawarkan dengan harga terjangkau,” ungkapnya dalam keterangan tertulis pada Kamis, 7 Maret 2024.

Menurut John, peluncuran Park Serpong termasuk seri XYZ Livin telah membuka peluang permintaan baru bagi LPKR. Oleh karena itu, perusahaan yakin bahwa peran penting Park Serpong dalam mendorong kinerja perusahaan di masa depan tidak bisa diabaikan. 

Asal tahu saha, Park Serpong, yang terletak di Selatan Lippo Village, Tangerang, diluncurkan oleh emiten bersandikan LPKR ini pada Kuartal IV-2023, dan menunjukkan tingkat pembelian yang tinggi, termasuk seri XYZ Livin.

Berdasarkan data IDX Mobile, pada perdagangan Rabu, 7 Maret 2024, pukul 15:17 WIB, saham LPKR berada di level Rp71 per saham. Angka ini menguat sebesar 2,9% dari harga pembukaannya di level Rp70 per saham. 

Sementara itu, Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto, menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan sektor properti rata-rata mencapai 0,5%-0,75% setiap bulan. "Hal ini didorong oleh implementasi insentif pajak pertambahan nilai yang ditanggung oleh pemerintah (PPN DTP)," tambahnya.

Sedangkan Wakil Ketua Umum DPP REI Ikang Fawzi juga menyebutkan bahwa REI telah melihat beberapa faktor yang dapat menggerakkan properti di tahun 2024 yang perlu disambut dengan optimis. Salah satunya adalah kondisi politik dan makro ekonomi nasional yang cukup baik. 

“Lalu, angka kebutuhan perumahan di Indonesia dari tahun ke tahun juga terus meningkat. Diketahui hingga kini backlog yang perlu dituntaskan di Indonesia mencapai 12,7 juta unit,” tutupnya.