<p>Suasana bangunan apartemen di kawasan Jakarta Pusat, Jum&#8217;at, 17 Juli 2020. Konsultan properti JLL memproyeksikan permintaan properti khususnya apartemen akan mulai menguat kembali pada kuartal II/2020, salah satu faktor pendorongnya adalah pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Sektor Properti RI Masih Legit, Investor Asing Borong Lahan

  • Nilai proyek real estate dari investor asing di Indonesia mencapai US$603 juta setara Rp8,8 triliun (kurs Rp14.600 per dolar Amerika Serikat) pada kuartal I-2020. Sedangkan, jumlahnya mencapai 490 proyek yang dimiliki investor asing.

Industri
Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Meski dihantam pandemi COVID-19, sektor properti di Indonesia ternyata masih menarik dan memiliki prospek bagi investor asing.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Real Estate Indonesia (REI) Totok Lusida mengatakan sektor properti masih terdapat prospek bagi investor asing saat kondisi seperti ini. Hal itu dikatakan Totok dalam seminar daring yang digelar ASEAN Super Blok Forum di Jakarta.

“Selama kuartal pertama tahun 2020, investor asing masih membeli lahan dan menanamkan investasinya di Indonesia, kendati terjadi pandemi,” ujarnay dilansir Antara, Rabu, 22 Juli 2020.

Totok menjelaskan nilai proyek real estate dari investor asing di Indonesia mencapai US$603 juta setara Rp8,8 triliun (kurs Rp14.600 per dolar Amerika Serikat) pada kuartal I-2020. Sedangkan, jumlahnya mencapai 490 proyek yang dimiliki investor asing.

“Dengan demikian masih terdapat prospek bagi investor asing untuk berinvestasi dalam sektor properti di Indonesia,” jelasnya.

Penjualan Bangkit

Senior Associate Director Colliers International Ferry Salanto mengatakan dari sisi konsumen mayoritas pembeli properti residensial saat ini adalah investor. Mereka diperkirakan bakal menahan pembelian lantaran harus mengalokasikan dana untuk keperluan lain yang lebih penting.

Kemudian terdapat sedikit penyesuaian harga jual setelah tertahan pada kuartal sebelumnya. Hal itu berakibat pada cara bayar yang lebih meringankan seperti memperpanjang tenor cicilan atau menghilangkan uang muka.

Pengamat properti sekaligus Business Development Executive Ray White Indonesia Robby Simon menilai pasar properti Tanah Air mulai membaik pada kuartal II-2020. Alasannya, daya beli masyarakat terlihat bergerak ke arah positif.

Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) mencatat terjadi lonjakan penjualan properti pada segmen premium mulai April 2020.

Direktur Agung Podomoro Land (APL) Agung Wirajaya mengatakan pihaknya berhasil meraup total marketing sales sebesar Rp120 miliar untuk tiga proyek properti segmen premiumnya antara lain Vimala Hills, Podomoro Park Bandung, dan Podomoro Golf View.

“Setelah adanya pandemi COVID-19 ini ternyata minat konsumen terhadap properti yang bernuansa alam, kawasan hijau di sub-urban semakin tinggi. Penjualan hampir semua proyek properti APL di kawasan sub-urban meningkat sejak April 2020,” kata Agung. (SKO)