Kepala Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve Jerome Powell / Reuters
Perbankan

Sektor Riil Nasional Bakal Kecipratan Berkah Kebijakan the Fed

  • Suku bunga The Fed yang stagnan berimbas kepada BI Rate dan kredit perbankan.

Perbankan

Muhammad Farhan Syah

JAKARTA - Langkah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias the Fed menahan suku bunga acuan dipercaya menjadi berkah tersendiri bagi perbankan dan sektor riil Indonesia yang berpotensi mendongkrak perekonomian dalam negeri.

Pengamat Perbankan Paul Sutaryono menilai kebijakan the Fed akan berimbas pada langkah Bank Indonesia (BI) untuk menetapkan suku bunga yang stabil pula. Menurutnya hal ini menjadi momentum untuk mendongkrak pertumbuhan kredit perbankan.

"Kondisi yang stabil itu baik bagi pertumbuhan sektor riil yang mulai pulih setelah dihantam pandemi COVID-19," ungkapnya kepada TrenAsia.com, Kamis, 15 Juni 2023.

The Fed telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 5,0% hingga 5,25%, mengikuti kenaikan 10 bulan berturut-turut sejak Maret 2022. Keputusan ini diambil setelah pertemuan kebijakan dua hari terbaru yang berakhir hari ini.

"Mempertahankan kisaran target stabil pada pertemuan ini memungkinkan komite untuk menilai informasi tambahan dan implikasinya terhadap kebijakan moneter," kata Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dalam sebuah keterangan resmi dikutip Kamis, 19 Juni 2023.

Komitmen the Fed di Tengah Inflasi

Meskipun inflasi AS mengalami perlambatan, The Fed tetap berkomitmen untuk mengembalikan inflasi ke tingkat sasaran sebesar 2,0%.

Indeks harga konsumen AS menunjukkan pertumbuhan yang melambat menjadi 4,0% pada Mei 2023, dibandingkan dengan puncaknya sebesar 9,1% pada Juni 2022. Untuk mengendalikan inflasi, The Fed telah mengambil tindakan pengetatan moneter yang agresif dengan meningkatkan suku bunga dana federal sebesar 500 basis poin secara akumulatif.

Selain itu, FOMC juga mengumumkan peningkatan proyeksi suku bunga dana federal untuk tahun 2023. Sebelumnya, proyeksi suku bunga tersebut sebesar 5,1%pada bulan Maret, namun kini dinaikkan menjadi 5,6%. Hal ini menunjukkan bahwa The Fed masih berpotensi melanjutkan kenaikan suku bunganya.

The Fed juga menaikkan proyeksi inflasi pengeluaran konsumsi pribadi inti untuk tahun 2023 menjadi 3,9% dari sebelumnya 3,6 % pada Maret. Selain itu, proyeksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil tahun 2023 juga mengalami kenaikan menjadi 1,0% dari perkiraan sebelumnya sebesar 0,4%.

Sementara itu, proyeksi tingkat pengangguran pada tahun 2023 turun menjadi 4,1% dari 4,5%pada Maret.

Pertumbuhan Kredit RI Melambat

Sebelumnnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit perbankan di Indonesia yang mengalami perlambatan pada April 2023. Total kredit yang disalurkan bank pada periode itu sebesar Rp6.646 triliun.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit pada bulan April 2023 tersebut terhitung tumbuh sebesar 8,08%. Meski mengalami kenaikan, angka itu menunjukan adanya perlambatan pertumbuhan kredit oleh perbankan karena menurun dari Maret 2023 yang mencapai 9,93%.