Ilustrasi Menara
Pasar Modal

Sektor Telekomunikasi Mulai Menarik, Begini Analisis Saham ISAT, TLKM, dan EXCL

  • Sektor telekomunikasi dinilai punya prospek yang menarik, didorong oleh katatis positif atas efek trickle-down dari Pemilu 2024 yang diperkirakan mulai terasa pada semester II-2023 serta adanya persaingan yang lebih matang dari para pelaku usaha.

Pasar Modal

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Sektor telekomunikasi dinilai punya prospek yang menarik, didorong oleh katatis positif atas efek trickle-down dari Pemilu 2024 yang diperkirakan mulai terasa pada semester II-2023 serta adanya persaingan yang lebih matang dari para pelaku usaha.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Jonathan Guyadi mempertahankan rating overweight untuk sektor telekomunikasi dengan tiga saham pilihan utama, yakni PT Indosat Tbk (ISAT), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Jonathan mengungkapkan pertimbangan atas rekomendasi ini antara lain dampak integrasi jaringan IoH pada kuartal I-2023, pertumbuhan pelanggan anorganik, serta neraca yang kuat sehingga memberikan IoH amunisi yang lebih baik untuk berpartisipasi dalam lelang spektrum pada paruh kedua tahun ini. 

“Adapun risiko downside yang perlu diperhatikan adalah pertumbuhan lalu lintas dan ARPU yang lebih rendah dari perkiraan,” ujarnya melalui riset yang diterima Rabu, 17 Mei 2023.

Kinerja Emiten

Jonathan menyebut tiga perusahaan telekomunikasi dalam coverage dia membukukan pertumbuhan pendapatan kumulatif yang meningkat 5% year-on-year (yoy) dan pertumbuhan laba bersih kumulatif mencapai 35% quarter-on-quarter (qoq) pada tiga bulan pertama tahun ini.

Menurut dia, pertumbuhan pendapatan secara tahunan itu utamanya didorong oleh bisnis seluler dengan pertumbuhan lalu lintas data dan ARPU yang relatif stabil, salah satunya berkat kompetisi yang lebih matang.

“Secara keseluruhan, pendapatan ketiga emiten sejalan dengan perkiraan kami dan konsensus,” ungkapnya.

Terkait laba bersih, lanjut Jonathan, TLKM gagal menyamai estimasi pada kuartal I-2023 akibat kenaikan opex yang dipicu oleh lonjakan biaya konsultasi dan AFDA. “Sementara itu, posisi bottom line EXCL dan ISAT masih sejalan dengan estimasi.”