<p>Pengunjung melintas di gerai Ace Hardware dan Ace Express di kawasan Kota Tangerang Banten. Foto: Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Bursa Saham

Sekuritas Ini Pangkas Target Laba Bersih ACES 2024, Apa Penyebabnya?

  • BRI Danareksa Sekuritas menilai bahwa peningkatan beban operasional dan penurunan margin kotor berakibat pada pemangkasan target laba bersih pengelola gerai Ace Hardware ini.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Emiten ritel perabotan rumah tangga, PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp365,42 miliar pada semester I-2024. Capaian ini mengalami kenaikan 21% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tercatat sebesar Rp302,42 miliar.

Pertumbuhan bottom line ACES didorong oleh pendapatan bersih perseroan yang juga mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 14% menjadi Rp4,1 triliun dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yaitu Rp3,56 triliun. 

Direktur Utama ACES, Prabowo Widyakrisnadi, menyatakan bahwa kinerja positif ini mencerminkan keberhasilan strategi ekspansi dan inovasi produk yang secara konsisten diterapkan oleh perusahaan. 

Prabowo menjelaskan bahwa kategori lini penjualan Perbaikan Rumah menjadi kontributor utama bagi ACES dengan pangsa sebesar 52% dari total pendapatan kotor, diikuti oleh kategori Gaya Hidup dan Mainan.

Selain itu, ACES mencatatkan peningkatan Same Store Sales Growth (SSSG) sebesar 10,7% pada semester I-2024, yang didorong oleh meningkatnya permintaan di wilayah eks-Jawa dan Jawa eks-Jakarta, serta kinerja yang stabil di Jakarta.

‘’Hal tersebut sejalan dengan strategi ekspansi yang dijalankan oleh perseroan, sepanjang paruh pertama di tahun 2024 ACES telah membuka lima toko baru dan menjadikan jumlah toko kami menjadi 236 toko di 69 kota di Indonesia,’’ ungkap Prabowo dalam keterangan tertulis dikutip pada Rabu, 7 Agustus 2024. 

Meski demikian, BRI Danareksa Sekuritas menilai bahwa peningkatan beban operasional dan penurunan margin kotor berakibat pada pemangkasan target laba bersih pengelola gerai Ace Hardware ini.

Dalam riset terbarunya, BRI Danareksa Sekuritas menurunkan target laba bersih ACES tahun ini dari Rp953 miliar menjadi Rp866 miliar. Perkiraan pendapatan juga direvisi turun dari Rp 9,29 triliun menjadi Rp 8,45 triliun.

"Kami merevisi belanja operasional terhadap pendapatan naik sebesar 50 bps tahun ini, seiring dengan meningkatnya biaya profesional, iklan, gaji, bonus, dan penjualan melalui e-commerce," jelas BRI Danareksa Sekuritas dalam riset yang terbit kemarin.   

Perusahaan efek ini menambahkan dengan peningkatan belanja operasional ini, pertumbuhan laba bersih ACES diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan estimasi sebelumnya, yaitu hanya tumbuh 9,8% tahun ini.

Meskipun demikian, perusahaan berhasil membuka tiga toko baru di Sumatera dan Jawa pada semester I tahun ini, sehingga total gerai ACES kini mencapai 239. Pembukaan toko baru ini masih sesuai dengan target tahun ini yang menargetkan penambahan 15 toko baru.

Dampak Perpisahan

Di sisi lain, ACES telah mengonfirmasi rencana perpisahan dengan ACE Hardware Amerika Serikat (AS) pada akhir tahun ini. Analis Mandiri Sekuritas, Inggrid Gondoprastowo dan Jennifer Audrey Harjono, menyatakan bahwa perpisahan tersebut tidak akan berdampak signifikan bagi perseroan.

“Saat ini, ketergantungan ACES terhadap ACE Hardware AS sangat minim, dengan kontribusi penjualan kurang dari 1% dari total penjualan dan produk yang mudah digantikan oleh merek pribadi,” jelasnya dalam riset. 

Menurut analis Mandiri Sekuritas, ACES memperkirakan biaya rebranding akan mencapai 1-2% dari penjualan dan akan dicatat di bawah biaya pemasaran serta bersifat sementara. ACES juga tetap mempertahankan estimasi kinerja 2024 tanpa perubahan.

Berbagai faktor tersebut, Mandiri Sekuritas tetap mempertahankan rekomendasi buy saham ACES dengan target saham Rp1.110 per saham. Artinya, ada peluang cuan puluhan persen bagi investor, jika membeli saham ini di harga sekarang. 

Dari lantai bursa, pada perdagangan berjalan hari ini, pukul 11:12 WIB, saham ACES bergerak stagnan di level Rp735 per saham. Namun, secara year-to-date, saham ini masih melaju kokoh dengan kenaikan tipis 2,08%.