Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis 12 Januari 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

Sekuritas Ini Prediksi Saham BBRI dan PGAS Bagikan Dividen Jumbo di 2025

  • Penurunan prediksi dividen 2025 terutama disebabkan oleh adanya dividen spesial dari PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) senilai Rp41,53 triliun pada tahun sebelumnya, yang merupakan kejadian luar biasa.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dijagokan oleh PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai emiten yang akan membagikan dividen jumbo pada 2025.

Dalam acara bertajuk "Secure Greater Returns with Dividend Stocks in 2025", Head of Proprietary Investment Mirae Asset, Handiman Soetoyo, mengungkapkan bahwa total dividen dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi mencapai Rp322,4 triliun pada 2025.

Namun, kata Handiman, angka tersebut mencerminkan penurunan sebesar 11,5% dari realisasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp364,2 triliun. “Penurunan prediksi dividen 2025 terutama disebabkan oleh adanya dividen spesial dari PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) senilai Rp41,53 triliun pada tahun sebelumnya, yang merupakan kejadian luar biasa,” jelasnya pada Selasa, 14 Januari 2025.

Ia melanjutkan ada sebanyak 80 saham berdividen tinggi akan tersebar di seluruh sektor usaha di BEI, kecuali sektor properti. “Ada 80 saham yang dapat menjadi pilihan investasi yang baik di tengah ketidakpastian pasar saham tahun ini,”

Ia juga mengerutkan bahwa ada lima saham yang berpotensi membagikan dividen jumboi pada 2025 adalah PT BPD Jawa Timur Tbk (BJTM), BBRI, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PGAS, dan PT Trans Power Marine Tbk (TPMA). 

Sebagai informasi, nilai dividen yang dibagikan perusahaan tercatat di BEI pada 2024 kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, yakni Rp 364,2 triliun atau naik 1,9% (yoy). 

Nilai dividen Rp364,2 triliun yang dibagikan pada 2024 tersebut mencakup dividen tahun buku 2023, termasuk dividen interimnya. Untuk musim dividen, dia mengatakan puncak musim dividen setiap tahunnya jatuh pada Maret-Juni dan di sepanjang kuartal IV. 

Oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan dengan dividen tinggi tersebut, lanjutnya, berpotensi kembali menawarkan dividen yang menarik tahun ini. Terutama berkaca pada catatan historis pembayaran dividen tahun lalu.

Prediksi IHSG 

Terpisah, PT Mandiri Sekuritas cukup optimistis bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menembus level 8.150 pada akhir tahun 2025, dengan kisaran prediksi antara 7.140 hingga 8.590. Prediksi ini dibuat meskipun ada potensi risiko arus modal keluar (outflow) yang dapat terjadi akibat ketidakpastian global, khususnya setelah pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, menjelaskan bahwa pasar saham Indonesia akan menghadapi tantangan berupa ketidakpastian yang disebabkan oleh situasi global dan domestik. 

“Investor diharapkan untuk tetap fokus pada sektor-sektor spesifik dalam kondisi pasar yang fluktuatif. Risiko utama bagi IHSG pada tahun 2025 mencakup hasil pemilihan presiden di AS, yang dapat memicu eskalasi konflik geopolitik dan mempengaruhi stabilitas pasar.

Oki juga menyoroti bahwa kebijakan fiskal AS, seperti pemangkasan pajak dan kenaikan tarif impor, dapat meningkatkan inflasi dan memengaruhi ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed. Faktor-faktor ini, menurutnya, akan memiliki dampak signifikan terhadap pergerakan IHSG.

Dari sisi domestik, kondisi makro ekonomi Indonesia tetap kuat, dengan upaya untuk meningkatkan likuiditas pasar modal melalui penawaran umum perdana (IPO) yang berkualitas. Sektor-sektor yang direkomendasikan oleh Mandiri Sekuritas meliputi konsumsi, pangan, properti, telekomunikasi, transportasi, dan retail. Untuk kuartal II-2025, perhatian khusus diarahkan pada sektor perbankan, otomotif, dan retail.

Secara keseluruhan, meskipun terdapat tantangan eksternal, Mandiri Sekuritas optimis bahwa dengan strategi yang tepat dan fokus pada sektor-sektor potensial, IHSG dapat mencapai target yang ditetapkan pada tahun 2025.