Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat saat memperkenalkan petenis Prancis Alize Lim sebagai Brand Ambassador Tolak Angin sebelum pertandingan Tennis Exhibition di Jakarta. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

Sekuritas Ini Revisi Target Harga Sido Muncul (SIDO) Jadi Rp620, Apa Alasannya?

  • Penurunan pendapatan di segmen herbal sebesar 11,3% qoq dan 4,5% yoy dipengaruhi pelemahan daya beli dan tertundanya musim hujan, yang menekan volume penjualan.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - RHB Sekuritas mengoreksi estimasi laba PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) untuk 2024, 2025, dan 2026 masing-masing sebesar 16,6%, 22,4%, dan 24,8%, serta memperbarui valuasi ke basis tahun depan. Target harga saham SIDO pun disesuaikan.

“Kami menurunkan asumsi pertumbuhan jangka panjang Sido Muncul dari 3% menjadi 2% mengingat kinerja kuartal III-2024 yang melemah,” tulis analis RHB Sekuritas, Vanessa Karmajaya, dalam risetnya dikutip pada Senin, 28 Oktober 2024. 

Pada kuartal III-2024, Sido Muncul membukukan laba bersih Rp170 miliar, turun 22,2% qoq namun naik 22,5% yoy, dengan total laba bersih Januari-September 2024 mencapai Rp778 miliar atau naik 32,7% yoy. Meski demikian, pencapaian ini masih di bawah estimasi, yakni 59,4% dari perkiraan RHB dan 65% dari konsensus.

Sementara itu, pendapatan kuartal III-2024 tercatat Rp730 miliar, turun 13,4% qoq tetapi tumbuh 3,2% yoy. Total pendapatan Januari-September mencapai Rp2,6 triliun atau naik 11,2% yoy. Vanessa menambahkan, “Angka ini juga di bawah estimasi kami dan konsensus, masing-masing 62,8% dan 65,3%.”

Penurunan pendapatan di segmen herbal sebesar 11,3% qoq dan 4,5% yoy dipengaruhi pelemahan daya beli dan tertundanya musim hujan, yang menekan volume penjualan. Segmen F&B juga mengalami penurunan 16% qoq namun tumbuh 19,6% yoy. Pangsa pasar SIDO di segmen herbal tetap stabil di 72%, serta 50% di minuman energi.

Untuk kuartal IV-2024, RHB memperkirakan perbaikan musiman, promosi ‘last bite,’ dan dampak pilkada. Namun, prospek SIDO masih dinilai menantang karena tingginya basis kuartal IV-2023 dan lemahnya daya beli. Di sisi lain, SIDO tengah mengurus lisensi untuk ekspansi ke Vietnam dan Kamboja.

Meski optimistis dengan target pertumbuhan dua digit untuk 2024, RHB skeptis target tersebut dapat tercapai. SIDO berencana menaikkan harga pada awal 2025 dalam skala kecil, sambil menunggu aturan pajak gula. 

Berdasarkan faktor ini, RHB menurunkan rekomendasi SIDO menjadi netral dari sebelumnya ‘buy’ dan merevisi target harga menjadi Rp620, termasuk premi ESG sebesar 8%. Sementara itu, pada perdagangan, Senin, 28 Oktober 2024, saham SIDO bergerak stagna di level Rp615 per saham. 

Sebelumnya, manajemen SIDO telah mengumumkan pembagian dividen interim sebesar Rp540 miliar atau Rp18 per saham, yang akan didistribusikan pada 20 November 2024. Berikut jadwal lengkapnya:

  • Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 4 November 2024
  • Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 5 November 2024
  • Cum dividen di pasar tunai: 6 November 2024
  • Ex dividen di pasar tunai: 7 November 2024
  • Recording date: 6 November 2024