<p>Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dan Konglomerat pemilik MNC Group Hary Tanoesoedibjo saat peletakan batu pertama di kawasan Lido City / Facebook @HaryTanoesoedibjoOfficial</p>
Gaya Hidup

Selain Studio Kelas Hollywood dan Sirkuit MotoGP, Hary Tanoe Bangun Music and Arts Center di Lido City

  • Setelah memulai proyek studio film kelas Hollywood, sirkuit MotoGP, taman hiburan kelas dunia, dan mengantongi persetujuan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata, emiten properti milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Land Tbk (KPIG) segera membangun kawasan Lido dengan membangun Lido Music & Arts Center di MNC Lido City.

Gaya Hidup

Reky Arfal

JAKARTA – Setelah memulai proyek studio film kelas Hollywood, sirkuit MotoGP, taman hiburan kelas dunia, dan mengantongi persetujuan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata, emiten properti milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Land Tbk (KPIG) segera membangun kawasan Lido dengan membangun Lido Music & Arts Center di MNC Lido City.

Lido Music & Arts Center, yang sepenuhnya dimiliki KPIG ini dibangun di atas lahan seluas 5 hektare dengan konsep amphitheater, menjadikannya tempat festival musik dan seni outdoor terbesar di Indonesia.

Dibangun untuk menampung lebih dari 50.000 pengunjung dalam satu acara, tempat ini memiliki 4 panggung berbeda untuk mengakomodasi pertunjukan yang berbeda pada waktu yang bersamaan. Pembangunan Lido Music & Arts Center ditargetkan selesai pada akhir tahun 2021.

Lido Music & Arts Center nantinya akan diproyeksikan menjadi tujuan utama penyelenggaraan berbagai festival musik dan seni bertaraf internasional di Asia Tenggara.

Kemudian, selain festival musik dan seni, Lido Music & Arts Center juga bisa dimanfaatkan dalam berbagai acara seperti festival olahraga berbagai pertunjukan, pertemuan budaya, sosial, dan lain-lain.

Berbagai fasilitas penunjang juga disiapkan untuk kenyamanan dan keamanan para pengunjung seperti retail & dining, berikut berbagai akses transportasi.

Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan saat ini Indonesia belum memiliki fasilitas outdoor venue festival musik dan seni bertaraf internasional, untuk mengakomodasi acara seperti Coachella Valley Music and Arts Festival di California, Amerika Serikat.

Coachella merupakan festival musik terbesar dan paling terkenal di dunia, yang dalam periode acaranya mampu menyerap sekitar 250.000 pengunjung dari seluruh dunia.

“Kami optimistis kehadiran Lido Music & Arts Center di MNC Lido City akan menjadi daya tarik yang menjanjikan,” kata Hary Tanoe dalam peletakan batu pertama, Rabu, 10 Maret 2021.

Ia menambahkan, Lido Music & Arts Center ini juga mendukung program pemerintah sebagai destinasi wisata baru, dan sekaligus memajukan industri musik dan kesenian Indonesia.

Berkelas Dunia
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dan Konglomerat pemilik MNC Group Hary Tanoesoedibjo saat peletakan batu pertama di kawasan Lido City / Facebook @HaryTanoesoedibjoOfficial

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyambut baik hadirnya Lido Music & Arts Center di MNC Lido City. Sandi melihat kawasan ini mengusung pariwisata berbasis kualitas yang berkelanjutan, dengan nature dan culture sebagai basisnya.

“Lido Music & Arts Center hadir sebagai the first world class outdoor music and arts festival venue di Indonesia. Jadi bisa dikembangkan untuk merangkul anak-anak muda,” kata Sandi dalam sambutannya.

Setelah pandemi usai, Sandi meyakini kegiatan di alam bebas nantinya akan menjadi prioritas. Kegiatan ini bisa menjadi salah satu preferensi masyarakat.

“Dan mudah-mudahanan sekali lagi akan memicu geliat ekonomi agar kita bangkit di era digital ini,” imbuhnya.

Sandiaga Uno melihat Kawasan Ekonomi Khusus MNC Lido City secara keseluruhan berpotensi untuk menyerap banyak lapangan kerja.
KEK Lido ini akan menyerap 21.154 lapangan pekerjaan, dan 84.000 lapangan pekerjaan di luar kawasan.

“Ini adalah motivasi kita untuk membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Jawa Barat. Jadi sekali lagi, saya berharap KEK ini bisa menggerakan ekonomi, tapi yang bersifat inklusif untuk orang-orang sekitar terutama anak-anak mudanya,” ungkapnya.

Megaproyek Lido City
Chairman MNC Group, Konglomerat Hary Tanoesoedibjo saat meresmikan pembangunan Movieland milik PT MNC Studios International Tbk (MSIN) / Facebook @harytanoeofficial

Konglomerat pemilik MNC Group, Hary Tanoesoedibjo memiliki sejumlah megaproyek di Lido. Belum lama ini, Hary Tanoe lewat PT MNC Studios International Tbk (MSIN) membangun kawasan studio drama dan film luar ruangan sekelas Hollywood di Lido City.

Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan pembangunan Movieland akan dilakukan oleh anak usaha MSIN, yakni PT MNC Movieland Indonesia. Nantinya, Movieland ini diklaim menjadi studio terlengkap dan terintegrasi milik Grup MNC yang dibangun di KEK MNC Lido City lewat MNC Land.

Bahkan, Hary Tanoe juga menggandeng mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam pembangunan di Lido City. Kawasan seluas 3.000 hektare ini berlokasi 60 kilometer dari Jakarta lewat Tol Bocimi.

Di kawasan ini, tengah dibangun taman hiburan, hotel bintang empat, lima, dan enam. Kemudian ada pula vila, kondominium, lapangan golf, hunian, retail, sirkuit internasional, kampus, hingga fasilitas lainnya.

Donald Trump lewat Trump International Resort, Golf Club, & Residences bakal hadir di Lido. Tidak hanya di Lido, Hary Tanoe menggandeng Trump juga untuk megaproyek di Tanah Lot, Bali.

Saat Donald Trump Jr berkunjung ke Indonesia pada Agustus 2019, terungkap total investasi proyek MNC tersebut mencapai US$1,7 miliar setara Rp23,8 triliun.

“US$1,7 miliar itu untuk seluruh proyek ini. Dananya akan diambil dari kas perusahaan. Kalaupun butuh kami akan pakai dari bank lokal,” ucap Hary Tanoe saat itu.

Hary Tanoe ingin menyulap kawasan Lido sebagai taman hiburan kelas dunia seperti Universal Studios dan Disney Land. Kawasan Lido yang masuk ke dalam wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi ini seluruhnya milik MNC Group yang sebelumnya merupakan milik Grup Bakrie. Teranyar, MNC juga bakal membangun sirkuit balap motor MotoGP di kawasan ini.

Sebagai informasi, taipan pemilik Grup MNC ini memiliki kekayaan US$950 juta atau Rp13,42 triliun pada 2020. Nilai itu turun tipis dibandingkan dengan kekayaan Hary Tanoesoedibjo (HT) pada tahun lalu yang mencapai US$1 miliar atau Rp14,13 triliun. Dengan demikian, posisi HT sebagai orang terkaya RI nomor 32 versi majalah Forbes 2020 pun kini sedikit tergeser ke peringkat 33. (SKO)