Selama Nataru, Kementerian ESDM Sebut Wilayah Ini Alami Defisit Listrik
- Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari mengatakan, dalam Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) terjadi defisit listrik di sejumlah daerah.
Energi
JAKARTA - Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari mengatakan, dalam Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) terjadi defisit listrik di sejumlah daerah.
Ida menyebut salah satunya disebabkan oleh terjadinya gangguan pembangkit di mana variasi musim yang menyebabkan pasokan tenaga listrik dari PLTA Poso tidak maksimal, intermitensi dari PLTS dan PLTB, gangguan dan derating pembangkit (Sistem Sulgsel). Meski begitu kondisi ini tak berlangsung lama dan segera ditindaklanjuti.
"Penyebanya bermacam-macam ada terjadi gangguan pembangkit, pengaruh musim panas berkepanjangan hingga pengaruh intermitensi PLTS dan Tenaga Bayu hingga gangguan petir untuk transmisi," katanya dalam konpers Penutupan Posko Nasional Sektor ESDM dilansir Selasa, 9 Januari 2024.
- Dibangun Sejak 2015, Bendungan Karian Mulai Beroperasi Pasok Air ke Banten dan Jakarta
- Saham AMRT, PGEO dan JSMR Layak Diburu Usai Sentimen Positif Dalam Negeri Menguat
- Pemerintah Tetapkan Kuota Pertalite 2024 Jadi 31,7 Juta KL
- Standar Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank dan Unit Usaha Syariah
Sedangkan untuk wilayah yang terpengaruh dan dalam kondisi defisit ini kata Ida berada di Poso Sulawesi Tengah, Jayapura Papua, dan Tarakan Kalimantan Utara.
Dalam kesempatan yang sama, Executive Vice President Transmisi Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Nusa Tenggara PT PLN (Persero), Erwin Ansori mengatakan defisit listrik di Tarakan disebabkan beban puncak yang melampaui daya pasokan listrik.
Sementara status siaga listrik di Jayapura disebabkan daya mampu pasokan listrik berada di angka 95,7 MW, namun memiliki beban puncak 87,40 MW.
Adapun selama Nataru 2023-2024 kondisi Kelistrikan pada 25 Desember 2023 pada saat perayaan Hari Natal 2023, yaitu 23 Sistem dalam kondisi Normal dan 1 sistem dalam kondisi Siaga (sistem Lombok). Dengan rincihan Daya Mampu Pasok (DMP) Nasional sebesar 42.796,50 MW dan Beban Puncak (BP) sebesar 36.087,76 MW.
Kondisi Kelistrikan pada tanggal 1 Januari 2024 pada saat perayaan Tahun Baru 2024, yaitu 23 Sistem dalam kondisi Normal dan 1 sistem dalam kondisi Defisit (sistem Lombok). Rincian Daya Mampu Pasok (DMP) Nasional sebesar 43.276,78 MW dan Beban Puncak (BP) sebesar 34.981,78 MW.