Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini dibuka menguat, adapun IHSG naik ke level 6.060
Pasar Modal

Pekan Terakhir PPKM Darurat, IHSG Meningkat 0,54 Persen

  • IHSG selama sepekan, yakni periode 12-16 Juli 2021, mengalami peningkatan sebesar 0,54% menjadi 6.072,510, dari 6.039,844.
Pasar Modal
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan, yakni periode 12-16 Juli 2021, mengalami peningkatan sebesar 0,54% menjadi 6.072,510, dari 6.039,844 pada pekan sebelumnya. Nilai kapitalisasi pasar di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) juga meningkat 0,20% menjadi Rp7.202,257 triliun, dari Rp7.187,639 triliun.

Untuk rata-rata frekuensi harian, terdapat perubahan 3,83% dari 1.201.900 transaksi pada pekan lalu, menjadi 1.155.902 transaksi. Nilainya berubah sebesar 11,27% menjadi Rp10,472 triliun dari Rp11,802 triliun.

Kemudian, rata-rata volume transaksi harian juga mengalami perubahan 15,99% menjadi 15,998 miliar saham, dari 19,044 miliar saham pada penutupan pekan lalu.

Investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp74,52 miliar. Sepanjang tahun 2021, beli bersih yang tercatat mencapai Rp17,643 triliun.

Pada penutupan perdagangan, Jumat, 16 Juli 2021, Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III Bank BJB Tahap I Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal Rp1 triliun.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk Obligasi ini adalah idA (Single A). Dalam hal ini, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.

Apabila ditotal sepanjang 2021, emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat ada 47 emisi dari 34 emiten, yakni senilai Rp50,31 triliun.

Di BEI sendiri, total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat mencapai 470 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp426,69 triliun dan US$47,5 juta, yang diterbitkan oleh 125 emiten.

Lalu Surat Berharga Negara (SBN) berjumlah 153 seri, dengan nilai nominal Rp4.222,46 triliun dan US$400,00 juta. Adapun Efek Beragun Aset (EBA) ada 11 emisi senilai Rp6,39 triliun.