Selangkah Lagi, RNI Jadi Holding BUMN Pangan
RNI dapat merangkul BUMN Pangan guna membantu mewujudkan target-target yang diharapkan, salah satunya mewujudkan ketahanan pangan.
Nasional & Dunia
JAKARTA – Rencana Konsolidasi badan usaha milik negara (BUMN) industri pangan melalui pembentukan holding BUMN pangan sudah melalui pertimbangan berbagai aspek.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Kordinasi Pangan dan Agribisnis, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud, pada focus group discussion (FGD) Konsolidasi BUMN Pangan, Kamis, 12 November 2020.
“Saya support karena saya pikir rancangan pembentukan holding konsolidasi BUMN ini sudah dengan pertimbangan berbagai hal. Bukan hanya satu aspek tetapi juga berbagai aspek,” ujarnya dalam kegiatan tersebut.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Musdhalifah menambahkan, pembentukan holding BUMN pangan merupakan salah satu solusi untuk menguatkan peran BUMN dalam berkontribusi kepada negara. Baik untuk mewujudkan ketahanan pangan, maupun meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Ia pun menyinggung peran PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI sebagai calon holding BUMN pangan. Menurutnya RNI dapat merangkul BUMN pangan guna membantu mewujudkan target-target yang diharapkan, salah satunya mewujudkan ketahanan pangan.
Musdhalifah berharap, BUMN pangan dapat segera menjalankan peran dan berkontribusi langsung kepada masyarakat. Ia bilang, pihaknya tidak bisa menunggu hasil kajian selesai, karena putusan pembuatan holding sudah dilakukan.
“Segera lakukan peran-peran, apa yang dibutuhkan, mari kita berkonsolidasi dengan kementerian dan lembaga terkait, termasuk dengan private sektor. Peran swasta untuk mewujudkan inisiatif baru juga kita butuhkan,” imbuhnya.
Ia berpesan agar BUMN pangan dapat bekerja sama dengan semua aspek dan semua komponen, khususnya empat komponen utama untuk mendorong pembangunan, yaitu petani atau rakyat, BUMN, pemerintah dan swasta. (SKO)