<p>Sejumlah nelayan memancing di perkampungan nelayan kawasan Cilincing, Jakarta Utara, Minggu, 26 Juli 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Selat Pantar NTT Dibidik Jadi Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut

  • JAKARTA – Dengan kecepatan arus sekitar 2 m/s, Selat Pantar, di Nusa Tenggara Timur berpotensi sebagai sumber pembangkit listrik tenaga arus laut. Selain kecepatan arusnya lolos kriteria pembangkit listrik, lokasi Selat Pantar yang berada di luar Pulau Jawa. Sehingga sesuai dengan kegiatan prioritas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS 2020-2024). “Hasil ini diharapkan dapat membantu berbagai […]

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Dengan kecepatan arus sekitar 2 m/s, Selat Pantar, di Nusa Tenggara Timur berpotensi sebagai sumber pembangkit listrik tenaga arus laut.

Selain kecepatan arusnya lolos kriteria pembangkit listrik, lokasi Selat Pantar yang berada di luar Pulau Jawa. Sehingga sesuai dengan kegiatan prioritas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS 2020-2024).

“Hasil ini diharapkan dapat membantu berbagai instansi dalam upaya pemanfaatan energi baru terbarukan khususnya energi arus laut,” tulis Tim Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) Badan Litbang Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM), dalam publikasi resmi, Selasa, 20 Oktober 2020.

Sebelumnya, pada 2016, P3GL telah mengolah data kecepatan arus di sejumlah selat yang potensial di perairan Indonesia.

Kecepatan arus yang besar umumnya berada di perairan sekitar Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, dengan rerata kecepatan berkisar dari 0,6 hingga 3,5 m/s.

Adapun, kecepatan arus lebih dari 2m/s terdapat di Selat Pantar, Lombok, Toyapakeh, Larantuka, Alas, Molo, Sunda, dan Boleng.

Menuju Implementasi Energi Bersih

Data sekunder ini dijadikan referensi awal untuk memahami kondisi daerah penelitian, sehingga memudahkan dalam penyusunan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan lapangan.

Pengukuran arus untuk mengetahui pola arus di daerah penelitian yang erat kaitannya dengan data potensi energi listrik yang dapat dibangkitkan dari energi arus.

Pada tahap akhir, para peneliti akan melakukan pengolahan data hasil penelitian. Hasilnya meliputi pemodelan sebaran kecepatan arus, potensi energi laut, juga membuat interpretasi hasil pemodelan serta analisis hasil pengolahan data.

Hasil kegiatan ini juga diharapkan akan mendukung pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024. Tepatnya RPJMN dalam kegiatan prioritas bidang energi, yakni pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dari laut.

Studi ini juga diharapkan dapat mendukung pencapaian target 23% bauran EBT pada tahun 2025. Caranya melalui penelitian potensi dan kajian teknologi pemanfaatan energi arus laut.