Selera Aset Berisiko Masih Menguat karena Risalah The Fed, Nilai Kurs Rupiah Dibuka Menguat 19 Poin
- Menurut data perdagangan Bloomberg, Jumat, 25 November 2022, nilai kurs rupiah dibuka menguat di posisi Rp15.646 perdolar AS.
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai kurs rupiah dibuka menguat seiring dengan selera aset berisiko yang menguat karena risalah pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed) yang mengindasikan rencana perlambatan kenaikan suku bunga.
Menurut data perdagangan Bloomberg, Jumat, 25 November 2022, nilai kurs rupiah dibuka menguat di posisi Rp15.646 per dolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya, Kamis, 24 November 2022, nilai kurs rupiah ditutup menguat 21 poin di level Rp15.665 per dolar AS.
- DJKN Ungkap PNBP Lelang Capai Rp2,24 Triliun dalam 5 Tahun
- Muncul 'Hantu' Baru Bernama Reflasi yang Bakal Jadi Momok Perekonomian 2023
- Pensiun Dini PLTU Butuh Biaya Mahal, Bappenas: Pulau Jawa Saja Rp314 Triliun
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, prospek laju kenaikan suku bunga The Fed yang lebih lambat menjadi sentimen positif yang turut membantu penguatan rupiah.
Dalam risalah pertemuan The Fed 1-2 November 2022, disebutkan bahwa ada potensi yang cukup besar bagi bank sentral AS untuk menyurutkan kenaikan suku bunganya pada Desember karena inflasi negeri Paman Sam yang mulai melandai.
"Data harga konsumen AS yang sedikit lebih 'dingin' dari perkiraan telah memicu harapan akan laju kenaikan (suku bunga) yang lebih moderat. Harapan itu telah membuat indeks dolar merosot 5,1% pada November," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Jumat 25 November 2022.
- Cara Download Momen Highlight di Instagram dengan Mudah
- Ternyata Ada 5 Tipe Kepribadian yang Berdasarkan Penggunaan Uang, Anda yang Mana?
- Dari Bakrie & Brothers Hingga Waskita Beton, 138 Emiten Ini Masuk Pemantauan Khusus BEI per 17 November 2022
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra pun mengatakan hal senada. Menurut Ariston rupiah masih mendapatkan momentum penguatan dari risalah The Fed yang dirilis Rabu, 23 November 2022 waktu setempat.
"Kabar ini mendorong pelaku pasar kembali mengambil peluang masuk ke aset berisiko dengan ekspetasi harganya akan rebound lagi," kata Ariston.
Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, Jumat, 25 November 2022, nilai kurs rupiah berpotensi menguat ke kisaran Rp15.630 perdolar AS dengan potensi resistance di Rp15.680 perdolar AS.
Sementara itu, Ibrahim memproyeksikan nilai kurs rupiah akan ditutup menguat di rentang Rp15.640-Rp15.690 perdolar AS.