Selesai Juni 2021, Wika Gedung Laksanakan Topping Off Nasdem Tower
Anak usaha PT Wijaya Karya (Wika) (Persero) Tbk., PT Wika Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) telah melaksanakan proses tutup atap (topping off) Nasdem Tower. Gedung setinggi 23 lantai ini diproyeksi selesai Juni 2021.
Korporasi
JAKARTA – Anak usaha PT Wijaya Karya (Wika) (Persero) Tbk., PT Wika Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) telah melaksanakan proses tutup atap (topping off) Nasdem Tower. Gedung setinggi 23 lantai ini diproyeksi selesai Juni 2021.
“Kami berharap pembangunan dapat berjalan sesuai target dan memenuhi standar protokol kesehatan COVID,” ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Prananda Surya Paloh.
Selaku kontraktor utama, WEGE mengerjakan pekerjaan struktur, arsitektur, dan plumbing. Proyek ini mempunyai luas bangunan 30.000 meter persegi, yang terdiri dari 23 lantai dan satu semi basement serta dilengkapi dengan helipad.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Proyek ini ditaksir bernilai Rp132 miliar dan sudah mencapai 70 persen pembangunan. Proyek diharapkan dapat selesai dalam 3 bulan ke depan.
Dalam acara ini turut hadir pula Direktur Utama Wika Gedung Nariman Prasetyo dan Direktur Operasi I Bagus Tri Setyana, serta Manajer Proyek NasDem Tower Rieza Ardi Wirawan.
Selain itu, turut hadir Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. Keduanya merupakan kader Partai Nasdem.
Di tahun ini, WEGE membidik kontrak baru senilai Rp4,22 triliun. Target ini lebih tinggi 22,67% dari target kontrak baru di 2020 yang sebesar Rp3,44 triliun.
Dengan kontrak yang dibawa dari 2020 (carry over) senilai Rp11,30 triliun, WEGE menargetkan perolehan kontrak dihadapi (order book) mencapai Rp15,52 triliun tahun ini.
Nilai order book tersebut naik 6,27% dibandingkan target yang ditetapkan dalam revisi Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020 senilai Rp14,61 triliun.