<p>Foto:totalindo.co.id</p>
Industri

Selesaikan Daftar Piutang Tetap, Totalindo (TOPS) Minta Perpanjangan PKPU 75 Hari

  • Menilik laporan keuangan perseroan per kuartal III-2022, total liabilitas TOPS sebesar Rp1,51 triliun. Dari jumlah itu, sebesar Rp873,08 miliar merupakan liabilitas jangka pendek dan Rp635,92 miliar liabilitas jangka panjang.

Industri

Yosi Winosa

JAKARTA - Emiten konstruksi PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) meminta perpanjangan masa Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sementara kepada para krediturnya selama 75 hari ke depan sebelum ditetapkan menjadi PKPU tetap. Hal ini lantaran perusahaan masih harus menyelesaikan daftar piutang tetap (DPT).

Corporate Secretary PT Totalindo Eka Persada Tbk Novita Frestiani dalam keterbukaan informasi mengatakan saat ini perusahaan masih melakukan verifikasi pajak atau pencocokan piutang seluruh kreditur yang nantinya akan menjadi bahan dalam menyusun rencana proposal perdamaian. 

Dari sekitar 250 an kreditur, baru 52 kreditur yang terverifikasi jumlah utangnya. Adapun berdasarkan data perseroan jumlah total utang kepada para kreditur mencapai Rp1,5 triliun.

“Kreditur secara aklamasi memberikan kesempatan kepada Pengurus untuk merampungkan Daftar Piutang Tetap (DPT) sekaligus memberikan perpanjangan terhadap PKPUS menjadi PKPUT dengan masa waktu selama 75 hari untuk direkomendasikan oleh Hakim Pengawas kepada Hakim Pemutus untuk ditetapkan (diputuskan) pada tanggal 3 Maret 2023,” kata Novita dikutip Selasa, 21 Februari 2023.

Menilik laporan keuangan perseroan per kuartal III-2022, total liabilitas TOPS sebesar Rp1,51 triliun. Dari jumlah itu, sebesar Rp873,08 miliar merupakan liabilitas jangka pendek dan Rp635,92 miliar liabilitas jangka panjang.

Sementara itu perseroan optimis kinerja fundamental akan terus membaik di tahun 2023. Hal tersebut berkaca dari raihan kontrak baru tahun 2022 sebesar Rp1,3 triliun atau melinjak 342,75% secara tahunan di tengah tekanan pandemi. 

Selain itu, tercatat nilai kontrak proyek carry over di tahun 2023 sebesar Rp 1,2 triliun serta terdapat 24 proyek berjalan yang ditangani Totalindo di beberapa wilayah Indonesi