Semen Indonesia
BUMN

Semen Indonesia di Tuban Adopsi Energi Terbarukan untuk Turunkan Emisi

  • PLTS Atap ini dirancang untuk dioperasikan secara paralel dengan listrik PLN, memberikan dukungan vital untuk kebutuhan operasional pabrik dan fasilitas pendukung di SBI Pabrik Tuban.
BUMN
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

TUBAN - Pabrik Semen Indonesia (SIG) mengintegrasikan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di seluruh area operasinya, sebagai bagian dari strategi keberlanjutan untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). 

Upaya ini diperkuat dukungan anak perusahaan SIG, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), yang secara aktif memanfaatkan energi tenaga surya di Pabrik Tuban, Jawa Timur. Kolaborasi antara SBI dan PT Energi Mitra Indika Tenaga Surya di implementasikan dengan menciptakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap dengan kapasitas terpasang mencapai 6,39 MWp. 

PLTS Atap ini dirancang untuk dioperasikan secara paralel dengan listrik PLN, memberikan dukungan vital untuk kebutuhan operasional pabrik dan fasilitas pendukung di SBI Pabrik Tuban.

“Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif untuk substitusi batubara pada proses produksi semen, peningkatan produk yang ramah lingkungan dan peningkatan efisiensi penggunaan energi listrik dan energi termal.", ujar Lilik Unggul Raharjo, Direktur Utama SBI, dilansir siaran pers, Selasa, 20 Februari 2024.

Pabrik Semen Indonesia (SIG) di Tuban memanfaatkan keunggulan posisi geografisnya dengan iradiasi energi matahari di atas rata-rata nasional, mencapai sekitar 5,4 kWh/m2/hari. Kelebihan ini menjadi pendorong utama dalam upaya pengembangan PLTS di pabrik tersebut.

Proyek ini diklaim sebagai upaya mendukung pembangunan berkelanjutan, serta dianggap mampu kontribusi konkret dalam upaya dekarbonisasi, sesuai dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi dampak pemanasan global. Pemasangan panel surya di gedung kantor utama Pabrik Tuban telah selesai, dan proyek ini dijadwalkan untuk beroperasi pada kuartal III tahun 2024.

"Selagi mencapai operasional yang lebih efisien, proyek ini berkontribusi pada dekarbonisasi yang telah dicanangkan SIG untuk mendukung komitmen pemerintah untuk mengurangi dampak pemanasan global”, terang Lilik.

SIG mengklaim penyediaan fasilitas PLTS atap untuk mencapai target penurunan intensitas emisi GRK, serta mendukung transisi energi menuju EBT yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, SIG menjalin kemitraan strategis dengan PLN untuk pengembangan Pembangkit Energi Terbarukan sebagai bagian dari upaya percepatan penurunan intensitas emisi GRK di cakupan 2.

SIG juga sedang aktif menjajaki inisiatif untuk menurunkan intensitas emisi GRK di cakupan 3, yang melibatkan fasilitas transportasi karyawan dan aktivitas logistik perusahaan.