<p>doc Semen Indonesia</p>
Industri

Semen Indonesia Jalin Kerja Sama Strategis dengan Taiheiyo Cement

  • Emiten pelat merah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) resmi menjalin kerja sama dengan [erusahaan Jepang, Taiheiyo Cement Corporation (TCC). Perjanjian kemitraan itu ditandatangani oleh anak usaha Semen Indonesia, yakni PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) pada Selasa, 8 Desember 2020.

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – Emiten pelat merah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) resmi menjalin kerja sama dengan [erusahaan Jepang, Taiheiyo Cement Corporation (TCC). Perjanjian kemitraan itu ditandatangani oleh anak usaha Semen Indonesia, yakni PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) pada Selasa, 8 Desember 2020.

Sekretaris Perusahaan Solusi Bangun Indonesia Andika Lukmana mengungkapkan, tujuan dari kerja sama ini untuk meningkatkan kinerja dan kompetensi perseroan. Meliputi berbagai bidang, mulai dari produksi semen dan produk turunannya, hingga proses penilitian dan pengembangan (litbang).

“Dengan penandatangan PA (partnership agreement) ini, perseroan akan membangun kemitraan strategis yang diharapkan dapat memperkuat dan meningkatkan posisi perseroan dalam melaksanakan kegiatan usahanya,” tulis Andika dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 10 Desember 2020.

Diketahui sebelumnya, Semen Indonesia telah mengakuisisi SMCB pada 2019. Dana yang digelontorkan untuk mengakuisisi produsen semen Holcim (sekarang bernama Dynamix) itu US$917 juta atau Rp12,06 triliun (kurs Jisdor Rp14.130 per dolar Amerika Serikat).

Dengan demikian, Semen Indonesia resmi menjadi pemegang saham mayoritas SMCB. Total kepemilikan sahamnya sebesar 98,31%. Sementara sisanya, 1,69% dimiliki oleh investor publik.

Pada perdagangan sesi I Jumat, 11 Desember 2020 saham SMCB ditutup menguat 2,95% atau 40 poin ke level Rp1.395 per lembar. Sementara kapitalisasi pasar SMCB Rp10,38 triliun dengan nilai pengembalian keuntungan satu tahunan 17,64%.

Sementara saham SMGR pada waktu yang sama ditutup memerah 0,64% atau minus 75 poin ke level Rp11.625 per lembar. Kapitalisasi pasarnya senilai Rp69,39 triliun dengan pengembalian keuntungan setahun -2,32%.