<p>Pabrik semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) dari Semen Indonesia Grup (SIG) yang sebelumnya adalah Holcim. / Dok. Perseroan</p>
Korporasi

Semen Indonesia &#8216;Jual&#8217; Holcim (SMCB) ke Taiheiyo Cement Lewat Rights Issue Rp3,08 Triliun

  • Emiten pelat merah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) resmi menjual 15% saham PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB) kepada Taheiyo Cement Corporaion (TCC) dari Jepang senilai Rp3,08 triliun.

Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Produsen semen eks Holcim, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) akan melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) alias rights issue.

Pelepasan saham SMCB ini akan ditukar dengan investasi dari produsen semen asal Jepang, Taiheiyo Cement Corporation (TCC) sebesar US$220 juta atau setara Rp3,08 triliun (asumsi kurs Rp14.000 per dolar AS).

Hal ini tertuang pada perjanjian pengalihan dan penyertaan modal serta perjanjian induk jual beli sementara SMCB dengan induk usaha PT Semen Indonesia Industri Bangunan dan TCC pada Selasa 26 Januari 2021.

“Pelaksanaan penyertaan dan penerbitan saham baru dengan HMETD tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Presiden Direktur Solusi Bangun Indonesia, Aulia Mulki Oemar melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

Aksi korporasi ini dilakukan dalam upaya untuk memperkuat struktur permodalan sekaligus kegiatan usaha perseroan. Adapun, saat ini PT Semen Indonesia Industri Bangunan tercatat sebagai pemegang saham utama SMCB dengan mengempit 98,31% kepemilikan saham perseroan.

Emiten pelat merah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) resmi menjual 15% saham PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB) kepada Taheiyo Cement Corporaion (TCC) dari Jepang senilai Rp3,08 triliun.

Padahal, Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) semen itu baru saja mengakuisisi saham SMCB yang sebelumnya bernama Holcim Indonesia. SMGR mengakuisisi 6,18 miliar setara 80,64% saham SMCB dengan nilai Rp25,78 triliun pada November 2018.

Akuisisi 15% TCC terhadap saham ini bernilai 25 miliar yen atau US$220 juta setara dengan Rp3,08 triliun. Hal ini menindaklanjuti kesepakatan awal untuk melakukan investasi dan kerja sama strategis yang meliputi rencana investasi TCC di SMCB, ekspor ke TCC, dan kemitraan dengan TCC.

Berdasarkan data perdagangan RTI, saham SMCB ditutup menguat 50 poin atau 3,64% ke level Rp1.425 per lembar dengan market cap sebesar Rp10,92 triliun pada akhir perdagangan, Selasa 26 Januari 2021.

Dalam satu hari perdagangan, saham SMCB ditransaksikan sebanyak 100 kali dengan nilai Rp217,31 juta. Sedangkan, rata-rata harga SMCB yakni Rp1.381,50 dengan price to earning ratio (PER) 18,68 kali. (SKO)