Presiden mengembalikan sebagian izin pertambangan ke pemeirntah daerah setelah menerima 'protes' dari berbagai kepala daerah. Namun pengembalian wewenang daerah di luar komoditi batu bara. Ilustrasi: tambang batu bara/ arsip
Korporasi

Semester I-2021, Laba Bersih Indo Tambangraya Megah Melonjak Hampir Tiga Kali Lipat

  • PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) berhasil mencatatkan kinerja positif pada semester I-2021. Meski pendapatan hanya naik 3,68%, laba bersih ITMG berhasil melonjak hampir tiga kali lipat pada enam bulan pertama 2021.
Korporasi
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) berhasil mencatatkan kinerja positif pada semester I-2021. Meski pendapatan hanya naik 3,68%, laba bersih ITMG berhasil melonjak hampir tiga kali lipat pada enam bulan pertama 2021.

Mengutip laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), ITMG mencatatkan pendapatan sebesar US$676,3 juta atau Rp9,8 triliun (sesuai kurs Rp14.496 di laporan keuangan). Jumlah ini hanya meningkat 3,68% dari semester I-2020 yang tercatat US$652,27 juta (Rp9,45 triliun).

Pendapatan tersebut terutama didapat dari batu bara senilai US$643,66 juta dari pihak ketiga dan US$27,39 juta dari pihak berelasi. Lalu, bahan bakar berkontribusi sebesar US$4,1 juta dan jasa berkontribusi sebesar US$1,15 juta. Perusahaan China Bai Gui International Limited tercatat membeli batu bara US$75,861 dari ITMG.

Meski pendapatan meningkat, ITMG justru berhasil menekan beban pokok pendapatan menjadi US$448,96 juta (Rp6,51 triliun). Beban ini berhasil ditekan 19,63% dari semester I-2020 yang sebesar US$558,64 juta (Rp8,09 triliun).

ITMG pun mencatatkan laba kotor sebesar US$227,33 juta pada semester I-2021. Laba kotor ini melonjak 141,88% dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu US$93,99 juta. 

Pada bottom line, ITMG berhasil mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$117,62 juta (Rp1,71 triliun). Jumlah ini meroket 293% atau hampir tiga kali lipat dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$29,88 juta (Rp433,14 miliar).

Sepanjang semester I-2021, tercatat kenaikan kas dan setara kas sebesar US$159,52 juta. Ini membuat posisi kas ITMG naik menjadi US$390,2 juta pada akhir periode. Pada awal tahun, posisi kas ITMG tercatat sebesar US$231,46 juta.

Aset ITMG tercatat sebesar US$1,31 miliar pada semester I-2021. Jumlah ini meningkat dari akhir 2020 yang sebesar US$1,16 miliar. Aset lancar tercatat sebesar US$620,59 juta dan aset tidak lancar tercatat US$693,99 juta.

Sementara itu, liabilitas tercatat sebesar US$408,17 juta dengan liabilitas jangka pendek sebesar US$313,2 juta dan liabilitas jangka panjang sebesar US$94,96 juta. Ekuitas tercatata masih lebih besar dari liabilitas yaitu US$906,4 juta.