Semester I-2023, Akseleran Salurkan Kredit Rp1,5 Triliun dengan Rata-rata Pinjaman Rp800-900 Juta
- Penyaluran kredit Akseleran pada paruh pertama tahun ini mengalami kenaikan 22% secara year-on-year (yoy), dan secara akumulatif, Akseleran sudah menyalurkan pinjaman sekitar Rp8 triliun kepada sekitar 5 ribu pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) hingga akhir Juni 2023
Fintech
JAKARTA - PT Akselerasi Usaha Indonesia (Akseleran) mencatat penyaluran kredit sebesar Rp1,5 triliun pada semester I-2023 dengan rata-rata pinjaman sebesar Rp800-900 juta.
Penyaluran kredit Akseleran pada paruh pertama tahun ini mengalami kenaikan 22% secara year-on-year (yoy), dan secara akumulatif, Akseleran sudah menyalurkan pinjaman sekitar Rp8 triliun kepada sekitar 5 ribu pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) hingga akhir Juni 2023
Group Chief Executive Officer (CEO) dan Co-founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan menyampaikan, tiap bulannya rata-rata penyaluran kredit mencapai Rp300 miliar yang diukung oleh lebih dari 200 ribu pemberi dana alias lender.
"Portofolio Akseleran lebih dari 95 persennya adalah pinjaman produktif khusus UKM, sedangkan untuk sektor konsumtif, Akseleran menyasar ekosistem Akseleran melalui produk employee loan," kata Ivan dalam paparan publik di Jakarta, Senin, 3 Juli 2023.
- Mochi, Camilan Kenyal Nan Unik
- 10 Cara Membuat Kebun Sayur di Rumah
- Penting Bagi Pemimpin, Berikut Cara Memiliki Emotional Intelligence yang Tinggi
Ivan mengatakan bahwa saat ini rata-rata pinjaman yang disalurkan mencapai Rp800 juta-Rp900 juta perpinjaman. Ia pun menjelaskan perseroan senantiasa menjalankan langkah mitigasi risiko kredit bermasalah alias non-performing loan (NPL) yang mana hingga akhir Juni 2023 tercatat sebesar 0,65%.
Akseleran dikatakan Ivan selalu fokus untuk menganalisis kemampuan bayar pelaku usaha yang meminjam dengan melihatnya dari sejumlah kriteria, di antaranya dari laporan keuangan dan rekening koran, invoice atau kontrak yang ingin dibiayai, usaha yang dijalani, dan sebagainya.
"Selain itu, perseroan juga melakukan validasi independen terkait invoice atau kontrak yang dijadikan sebagai jaminan dan selalu mengedepankan analisis yang prudent sebagai ujung tombak dalam melakukan mitigasi risiko yang ada," tutur Ivan.
Dengan langkah mitigasi risiko, Ivan mengatakan bahwa pihaknya berharap rasio NPL dapat terjaga di bawah 1% hingga akhir tahun 2023.
"Sangat penting untuk selalu memberikan kualitas layanan yang terbaik kepada para pengguna kami, khususnya kepada para lender agar tetap nyaman mengembangkan dana di Akseleran. Apalagi, Akseleran sudah mengimplementasikan fasilitas proteksi asuransi kredit yang melindungi 99 persen dari pokok pinjaman tertunggak," pungkas Ivan.
- Jejak Biaya Promosi Ratusan Miliar di Bank Milik Dato’ Sri Tahir Selalu Kempes di Akhir Tahun
- 3 Pelajaran Berharga dari Buku The Art of Thinking Clearly
- Mengenal Yandex, Mesin Pencari Asal Rusia Pesaing Google dan Bing
Sebagai informasi, Akseleran dalam waktu dekat akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) alias melaksanakan initial public offering (IPO).
Ivan menyampaikan, perusahaannya yang akan mencatatkan saham dengan kode AKSL ini menawarkan 2,98 miliar lembar saham yang mewakili sekitar 29% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Harga saham yang ditawarkan kepada masyarakat yakni sebesar Rp100-Rp120 perlembar dengan potensi peraupan dana Rp358 miliar.
Dikatakan oleh Ivan, Akseleran akan menggunakan Rp36,5 miliar dari dana IPO untuk mengakuisisi 99,99% saham PT Pratama Interdana Finance.
Kemudian, sekitar Rp200 miliar akan disalurkan untuk penyetoran modal tambahan modal kepada Pratama Interdana Finance dalam bentuk ekuitas sementara sisanya akan digunakan untuk modal kerja.
Dengan diakuisisinya Pratama Interdana Finance yang bergerak di bisnis multifinance, Ivan mengatakan bahwa Akseleran akan dapat menyalurkan pinjaman dengan jumlah ticket size pinjaman perpenerima pinjaman yang lebih besar serta melayani segmen yang lebih luas.Aks"Ini akan menjadi game changer untuk meningkatkan kinerja penyaluran pinjaman serta kinerja keuangan ke depannya," kata Ivan.
Ivan mengatakan, sampai dengan akhir 2022, Akseleran telah menyalurkan lebih dari Rp6,5 triliun pinjaman ke ribuan pelaku usaha dengan dukungan lebih dari 200 ribu pemberi pinjaman ritel dan pemberi pinjaman institusional.
Pemberi pinjaman institusional yang dimaksud dalam hal ini di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BCA/BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI/BBRI), PT Bank OCBC NISP (NISP), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC).
"Tercatat dari 2018-2022 penyaluran pinjaman kami rata-rata tumbuh sebesar 96% pertahun. Dengan dukungan hadirnya lini bisnis multifinance, kami menargetkan untuk bisa terus menumbuhkan penyaluran pinjaman lebih dari dua kali pertahun dalam tiga tahun ke depan," kata Ivan.
Dalam aksi IPO-nya, Akseleran didukung oleh BCA Sekuritas dan BRI Danareksa Sekuritas yang berperan sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
"Di tahun keenam kami beroperasional di Indonesia, grup Akseleran memasuki tahap akhir untuk menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di BEI," papar Ivan.