Semester I 2023, Kunjungan Wisatawan India ke RI Ungguli China
- Sepanjang Januari-Juni 2023, jumlah turis dari India mencapai 6,48% dari total 5,19 juta wisatawan dalam periode tersebut.
Nasional
JAKARTA—Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat jumlah wisatawan asal India terus mengalami peningkatan. Sepanjang Januari-Juni 2023, jumlah turis dari India mencapai 6,48% dari total 5,19 juta wisatawan dalam periode tersebut.
Angka itu menjadikan India sebagai negara dengan turis terbanyak keempat di Tanah Air. Persentase itu melebihi China yang kunjungan wisatawannya sebesar 5,88% dari total jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia atau berada di peringkat kelima. “Ini kejutan. India sudah melampaui Tiongkok (China),” ujar Menparekraf Sandiaga Uno, dalam keterangannya, Selasa 8 Agustus 2023.
Sebagai informasi, Singapura masih berada di posisi pertama dengan kontribusi kunjungan sebesar 16,41%. Disusul Malaysia di peringkat kedua dengan sumbangsih 15,88% dan Australia 12,47%. Secara umum, Sandiaga mengaku sangat puas dengan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara pada semester I 2023.
- ‘Hentikan Labelisasi Negatif pada Koperasi’
- 6 Venue Konser Musik Paling Eksotis di Indonesia
- Kisah Pinjol Ilegal Makan Korban yang Bukan Peminjam
Hal ini karena terjadi peningkatan kunjungan hingga 250,33% dibanding periode yang sama tahun lalu. “Kebangkitannya sangat strong. Kenaikan misalkan (kunjungan wisatawan) mancanegara ini naik signifikan, year on year juga naik signifikan,” ujar Sandiaga.
Lebih lanjut, Menparekraf menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara pada semester II 2023 sekitar 3,5 juta -7,4 juta orang. Pihaknya optimistis target itu tercapai usai menyimak prediksi Organisasi Pariwisata Dunia (UN World Tourism Organization/UNWTO) yang menyebut sektor pariwisata tumbuh 70% dibandingkan 2019.
Untuk menarik minat wisatawan, Kemenparekraf bakal mendorong lima Destinasi Super Prioritas (DSP), sejumlah acara tahunan, MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition), dan peningkatan kualitas pariwisata melalui reskilling, newskilling, dan upskilling untuk sumber daya manusia di sektor terkait