Pertamina
Industri

Semester I 2023, Utang Pertamina Geothermal Turun Drastis

  • Pertumbuhan kinerja PGE juga terbukti melalui peningkatan pendapatan dari pengembangan energi panas bumi.

Industri

Distika Safara Setianda

JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) (IDX: PGEO) berhasil mencatatkan peningkatan laba dan pendapatan yang stabil pada semester pertama tahun 2023. Hal ini berkat ekspansi yang dilakukan serta penurunan beban utang Perseroan.

Informasi yang dihimpun TrenAsia.com, Rabu 26 Juli 2023, total utang Perseroan berkurang dari US$935 juta menjadi US$731 juta dengan utang bersih menurun drastis menjadi hanya US$66,95 juta.

Dengan begitu, debt to equity ratio (DER) juga berkurang menjadi 39% dari akhir tahun 2022 sebesar 75%. Pencapaian tersebut diklaim menunjukkan bahwa Perseroan telah berhasil mengelola keuangan dengan baik. 

“Posisi keuangan yang solid ini memacu kami untuk terus tumbuh secara berkelanjutan, guna menyediakan energi hijau yang andal dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia,” ujar Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk., Nelwin Aldriansyah dalam keterangan resmi.

Pertumbuhan kinerja PGE juga terbukti melalui peningkatan pendapatan dari pengembangan energi panas bumi. Pada semester pertama tahun 2023, laba bersih Perseroan meningkat sebesar 30,1% menjadi US$92,7 juta, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai U$D71,3 juta.

Selain itu, Perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 11,9% menjadi US$206,7 juta dari tahun sebelumnya yang mencapai US$184,7 juta. Tidak hanya itu, EBITDA juga mengalami peningkatan sebesar 13,3% year-on-year (yoy) menjadi US$175,5 juta pada periode hingga Juni 2023.

Dari sisi produksi, Perseroan juga menorehkan angka yang positif, yaitu 2.397,2 GWh naik 7,7% year-on-year (yoy). “Sebagai world class green energy company, PGE akan terus memperkuat posisinya di sektor energi baru dan terbarukan (EBT) khususnya geothermal serta memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan energi hijau dan masyarakat Indonesia,” tandas Nelwin.

Operasikan 13 Wilayah Kerja

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. adalah bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) milik PT Pertamina (Persero). Mereka fokus pada kegiatan eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi.

Saat ini, PGE mengoperasikan 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dan 1 Wilayah Kerja Penugasan dengan total kapasitas terpasang sebesar 1.877 MW. Dari jumlah tersebut, sekitar 672 MW dioperasikan secara langsung oleh PGE, sedangkan 1.205 MW, dikelola melalui skema Kontrak Operasi Bersama.

Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sekitar 80% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.