<p>Menko Perekonomian Airlangga Hartarto / Facebook @PerekonomianRI</p>
Nasional & Dunia

Sempat Beda Pendapat, Menteri Airlangga Minta Gubernur Anies Terapkan PSBB Mikro

  • Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta agar kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta dilakukan pada tingkat yang lebih mikro.

Nasional & Dunia

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta agar kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta dilakukan pada tingkat yang lebih mikro. Artinya kebijakan itu dapat dilaksanakan mulai dari tingkat RT/RW, kelurahan, dan kecamatan.

“PSBB berbasis komunitas juga bisa diterapkan bila diperlukan, sebagaimana diterapkan di Provinsi Jawa Barat yang menerapkan PSBM (Pembatasan Sosial Berskala Mikro),” tutur Airlangga dalam keterangan pers, Sabtu, 12 September 2020.

Dengan kebijakan tersebut, ia menilai tidak akan mengganggu aktivitas ekonomi dan jalur distribusi. Airlangga juga menegaskan bahwa PSBB di DKI Jakarta hingga saat ini belum dicabut dan masih berlaku. Hal itu sejalan dengan Peraturan Gubernur yang mendasarkan pada Undang-undang Kekarantinaan Kesehatan.

Sebelumnya dikabarkan bahwa Anies akan menghadap Airlangga untuk membahas langkah pemimpin Ibu Kota ini dalam penerapan PSBB ketat. Sedangkan keputusan Anies menerapkan kembali PSBB total akibat semakin tingginya kasus positif COVID-19 di DKI.

“Untuk menghormati permintaan Bapak Menko Perekonomian sebagai ketua komite (Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional/KPCPEN), detail pembatasan terkait dengan perkantoran akan dibahas besok,” ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat 11 September 2020.

PSBB Diprotes Airlangga

Para Menteri Kabinet Indonesia Maju ini khawatir terhadap dampak PSBB ketat pada perekonomian nasional Indonesia. Pasalnya tren ekonomi saat ini sedang menunjukkan perbaikan pascaterpukul akibat penerapan PSBB Maret lalu.

Salah satu tuaian protes datang dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Ia bahkan menyalahkan Anies atas ambruknya pasar modal pada Kamis pagi, 10 September 2020. Menurutnya, karena pengumuman Anies tersebut, IHSG saat itu berada di bawah level 5.000 atau anjlok 5% lebih. Ini merupakan level yang sama saat awal pandemi.

“Beberapa hal yang kita lihat sudah menampakkan hasil positif. Berdasarkan indeks hari ini menunjukkan ketidakpastian akibat pengumuman Gubernur DKI tadi malam,” tegas Airlangga di tengah Rakornas Kadin Indonesia beberapa waktu lalu. (SKO)