Sempat Dirahasiakan, Ledakan di Langit Papua Nugini Tahun 2014 Ternyata Objek Antarbintang
- Pada tahun 2014 di atas langit Papua Nugini terjadi ledakan keras yang cukup misterius. Kini kepastian dari asal ledakan itu terjawab.
Tekno
WASHINGTON-Pada tahun 2014 di atas langit Papua Nugini terjadi ledakan keras yang cukup misterius. Kini kepastian dari asal ledakan itu terjawab.
Ternyata ledakan itu berasal dari sebuah objek antarbintang. Data dirahasiakan oleh pemerintah Amerika hingga mencegah para ilmuwan untuk memverifikasi penemuan mereka.
Kini Komando Luar Angkasa Amerika membuka data tersebut. Data mengatakan bola api yang berkobar di langit Papua Nugini pada tahun 2014 sebenarnya adalah objek yang bergerak cepat dari sistem bintang lain.
- Presiden Joko Widodo Menerima Kunjungan Menlu Kanada, Membahas Kerjasama Ekonomi
- Akulaku Kerja Sama dengan Bhinneka untuk Penyediaan Fitur PayLater
- Wajib Dibayar H-7, Pengusaha Minta Kelonggaran Pembayaran THR
Objek tersebut adalah sebuah meteorit kecil berukuran hanya 0,45 meter. Objek menghantam atmosfer bumi pada 8 Januari 2014, setelah melakukan perjalanan melalui ruang angkasa dengan kecepatan lebih dari 210.000 km/jam. Kecepatan yang jauh melebihi rata-rata. kecepatan meteor yang mengorbit di dalam tata surya.
Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam basis data pracetak arXiv tentang objek itu sebenarnya sudah memperkirakan ledakan dari objek antarbintang yang jauh di luar tata surya kita. Ini karena kecepatan meteor kecil meteor tersbut. Tetapi meskipun hampir pasti, makalah tim tidak pernah ditinjau sejawat atau diterbitkan dalam jurnal ilmiah, karena beberapa data yang diperlukan untuk memverifikasi perhitungan dianggap rahasia oleh pemerintah Amerika.
Sekarang, U.S. Space Command (USSC) telah secara resmi mengkonfirmasi temuan tim tersebut. Dalam memo tertanggal 1 Maret dan dibagikan di Twitter pada 6 April, Letnan Jenderal John E. Shaw, Wakil Komandan USSC menulis bahwa analisis bola api 2019 cukup akurat untuk mengonfirmasi lintasan antarbintang.
Sebagaimana ditulis Live Science Minggu 10 April 2022, memo itu juga mengatakan konfirmasi ini memastikan bahwa meteor 2014 sebagai objek antarbintang pertama yang pernah terdeteksi di tata surya kita.
Deteksi objek mendahului penemuan 'Oumuamua, objek berbentuk cerutu yang sekarang juga bergerak sangat cepat untuk berasal dari tata surya kita selama tiga tahun terakhir. Tidak seperti meteor 2014, 'Oumuamua terdeteksi jauh dari Bumi dan sudah melesat keluar dari tata surya.