<p>Ilustrasi produksi vaksin COVID-19. / Reuters</p>

Sempat Gagal, Inggris dan Prancis Duet Racik Vaksin Corona

  • Awal bulan ini, Sanofi mengatakan obat rheumatoid arthritis Kevzara gagal sebagai pengobatan COVID-19, tetapi perusahaan tetap positif atas kemajuan umum mengenai kandidat vaksin COVID-19.

Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

PARIS – Produsen obat asal Prancis Sanofi (SASY.PA) dan Inggris GSK (GSK.L) dari Inggris mengumumkan telah memulai uji klinis untuk kandidat vaksin COVID-19 berbasis protein.

Hasil uji coba “Fase 1/2” ini ditargetkan rampung pada Desember 2020. Jika datanya ternyata positif, mereka akan berencana untuk meminta persetujuan peraturan untuk produk tersebut pada paruh pertama 2021.

“Memulai studi klinis kami merupakan langkah penting dan membawa kami lebih dekat ke vaksin potensial yang dapat membantu mengalahkan COVID-19,” kata Thomas Triomphe, wakil presiden eksekutif dan kepala global Sanofi Pasteur, dilansir dari Reuters, Kamis, 3 September 2020.

Saat ini, hampir semua perusahaan farmasi dan pemerintah dunia sedang berlomba untuk mengembangkan pengobatan melawan COVID- 19. Bagaimana tidak, virus ini telah menginfeksi lebih dari 26 juta penduduk dunia, dengan jumlah kematian mencapai 861.000 nyawa.

Apabila vaksin buatannya berhasil, Sanofi dan GSK berharap produksinya dapat tersedia di seluruh dunia.

Kandidat vaksin ini menggunakan teknologi berbasis protein rekombinan yang sama seperti salah satu vaksin influenza buatan Sanofi dengan teknologi adjuvan pandemi dari GSK.

“Tim dan mitra kami terus bekerja sepanjang waktu karena kami bertujuan untuk memberikan hasil pertama pada awal Desember. Data positif akan memungkinkan dimulainya uji coba fase 3 yang sangat penting pada akhir tahun ini,” tambahnya.

Awal bulan ini, Sanofi mengatakan obat rheumatoid arthritis Kevzara gagal sebagai pengobatan COVID-19, tetapi perusahaan tetap positif atas kemajuan umum mengenai kandidat vaksin COVID-19. (SKO)