Ilustrasi Produksi Crude Palm Oil (CPO)
Energi

Sempat Jadi Unggulan, CPO dan Batu Bara Kini Buat Ekspor Anjlok

  • Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut kinerja ekspor untuk komoditas unggulan di antaranya kelapa sawit atau CPO serta batu bara anjlok. Hal ini menyebabkan nilai ekspor Indonesia pada periode Juli 2023 merosot 18,03% secara year on year (yoy).

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut kinerja ekspor untuk komoditas unggulan di antaranya kelapa sawit atau CPO serta batu bara anjlok. Hal ini menyebabkan nilai ekspor Indonesia pada periode Juli 2023 merosot 18,03% secara year on year (yoy).

PLT Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti merinci lebih lanjut, komoditas batu bara anjlok 46,12% secara yoy menjadi US$2,55 miliar, namun secara volume meningkat.

"Per Juli 2023 nilai ekspor Indonesia untuk komoditas unggulan minyak kelapa sawit dan batu bara turun baik secara bulanan maupun tahunan," katanya dalam rilis BPS pada Selasa, 15 Agustus 2023.

Sedangkan untuk ekspor CPO tercatat turun 19,25% secara tahunan menjadi US$2,28 miliar. JIka dilihat secara total ekspor Indonesia, CPO menyumbang 11,59%. Batu bara menyumbang 12,98 % dari total ekspor RI.

Secara yoy penurunan ini kata Amalia melanjutkan tren penurunan harga komoditas unggulandi pasar global sejak awal 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.

Lebih lanjut BPS menyebut ada komoditas unggulan yang mengalami kenaikan yakni besi dan baja. Secara tahunan ekspor besi dan baja naik 11,71 % menjadi US$2,21 miliar. Komoditas ini menyumbang 11,25% pada total ekspor.

Diberitakan sebelumnya, Amalia mengungkapkan untuk nilai ekspor Indonesia pada periode tersebut tercatat senilai US$20,88 miliar setara Rp320,5 triliun atau naik 1,36% dibandingkan Juni 2023. Sedangkan secara year on year ekspor Indonesia turun 18,03% dibanding bulan Juli 2022.

Ekspor nonmigas Juli 2023 mencapai US$19,65 miliar, naik 1,62% dibanding Juni 2023 dan turun 18,74% jika dibanding ekspor nonmigas Juli 2022.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Juli 2023 mencapai US$149,53 miliar atau turun 10,27% dibanding periode yang sama tahun 2022. Sementara itu, ekspor nonmigas mencapai US$140,47 miliar atau turun 10,76%.

Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Juli 2023 terhadap Juni 2023 terjadi pada komoditas nikel dan barang daripadanya sebesar US$175,6 juta atau 43,29%, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$234,3 juta 6,93%.