JNE
Industri

Sempat Macet, Mega Hub JNE Bernilai Rp500 Miliar di Bandara Soekarno-Hatta Ditarget Rampung Tahun Ini

  • Progres pembangunan mega hub sudah mencapai 75%. Perusahaan menargetkan, pembangunan akan selesai pada akhir tahun ini.

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Perusahaan jasa kurir dan logistik, PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) mengumumkan perkembangan pembangunan gudang raksasa alias mega hub di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Banten.

Vp of Marketing JNE, Eri Palgunadi menyampaikan, saat ini progres pembangunan mega hub sudah mencapai 75%. Perusahaan menargetkan, pembangunan akan selesai pada akhir tahun ini.

“Diharapkan akhir tahun ini selesai, karena saat ini pengerjaannya sudah sampai 75 persen,” kata Eri pada TrenAsia.com, Rabu 22 September 2021.

Eri mengutarakan, pembangunan mega hub bertujuan untuk meningkatkan pelayanan logistik. Persisnya, agar proses pengiriman barang keluar Pulau Jawa akan lebih lancar.

Nantinya, mega hub akan memiliki mesin yang akan memotong waktu sortir 2-3 jam. Sehingga proses pengiriman paket kepada konsumen akan lebih cepat.

Berdiri di lahan seluas 3,9 hektare, mega hub menggunakan dashboard terintegrasi yakni aplikasi My Orion yang membuat predictive analytics pengiriman paket ke konsumen. Dengan teknologi ini, konsumen bisa memantau paketnya langsung dengan mesin.

Jika sudah beroperasi, target kapasitas rata-rata mega hub mencapai lebih dari 30 juta paket per bulan. Kapasitas ini setara dengan 1,5 hingga 2 juta paket per hari atau 48.000 paket per jam.

Asal tahu saja, proyek ini sejatinya sempat tertunda akibat pandemi COVID-19 tahun lalu. Penundaan ini dikarenakan salah satunya kesulitan mendatangkan mesin dari luar negeri. 

Kendala lainnya adalah importasi mesin, izin tenaga kerja asing juga dibatasi, ekspor impor yang tidak semudah sebelum pandemi. Diketahui, JNE menggelontorkan dana sebesar Rp500 miliar untuk pembangunan mega hub secara keseluruhan baik tempat dan alat.