<p>Desain Rumah Sakit Akademi UGM. / Dok. Kementerian PUPR</p>
Nasional

Sempat Mangkrak, PUPR Lanjutkan Pembangunan RS Akademik UGM

  • Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan pembangunan Rumah Sakit (RS) Akademik Universitas Gadjah Mada (UGM) yang sempat mangkrak pada 2010 demi mendukung percepatan penanganan virus COVID-19.

Nasional
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan pembangunan Rumah Sakit (RS) Akademik Universitas Gadjah Mada (UGM) yang sempat mangkrak pada 2010 demi mendukung percepatan penanganan virus COVID-19.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan RS tersebut akan digunakan sebagai rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di daerah DI Yogyakarta. Pembangunan ini merupakan salah satu bagian dari refocussing kegiatan Kementerian PUPR.

“RS tersebut terdiri dari dua gedung masing-masing terdiri dari lima lantai dengan kapasitas 107 tempat tidur untuk rawat inap, ruang tindakan, dan ruang isolasi,” kata Basuki dilansir dari laman Kementerian PUPR, Jakarta, Senin, 27 April 2020.

Basuki menyebutkan saat terhenti progres pembangunannya sudah mencapai 75%. Setelah dilakukan penilaian teknis oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) PUPR, secara struktur gedung RS masih baik dan bisa dipakai. Dengan demikian, penyelesaian RS ini tidak memakan waktu terlalu lama.

Pembangunan lanjutan rumah sakit seluas 8.600 meter persegi ini meliputi pekerjaan perbaikan struktur yang terdiri dari pekerjaan screed beton (lapisan halus di atas beton/plester), perkuatan baja, dan perbaikan membran.

Saat ini progres pekerjaan screed beton dan perbaikan membran pada Gedung A telah rampung, sedangkan untuk perkuatan baja masih 10% dan targetnya selesai pada 29 Mei 2020.

Selanjutnya untuk perbaikan struktur di Gedung B, pekerjaan screed beton sudah mencapai 80%, perkuatan baja 10%, dan perbaikan membran baru dimulai. Perbaikan struktur di Gedung B ditargetkan selesai pada akhir April 2020.

Selain perbaikan struktur, Kementerian PUPR juga memperbaiki fisik bangunan berupa pengecatan, instalasi air minum, listrik, dan hydran.

Pada Gedung A, progres pekerjaan instalasi kabel dan pipa saluran air sudah 35%, sedangkan untuk pekerjaan hydran masih 15%. Untuk perbaikan fisik di Gedung B, pekerjaan instalasi kabel sudah 60% dan pipa saluran air sudah 20%.

Adapun, pembangunan lanjutan ini dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Ditjen Cipta Karya dengan menggandeng PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Sebanyak 139 pekerja dikerahkan untuk menyelesaikan pembangunan RS tersebut.

Pelaksanaan pembangunan juga tetap memperhatikan protokol pencegahan COVID-19, seperti menjaga jarak fisik, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan. (SKO)