Sempat Melonjak Naik, Harga Minyak Dunia Merosot Hingga 102,40 per Barel
- Harga minyak dunia merosot lagi di awal minggu pada Senin, 11 April 2022, penurunan ini terjadi selama dua minggu berturut-turut.
Pasar Modal
JAKARTA- Harga minyak dunia merosot lagi di awal minggu pada Senin, 11 April 2022, penurunan ini terjadi selama dua minggu berturut-turut.
Hal ini terjadi setelah konsumen dunia mengumumkan rencana melepasan minyak mentah dari stok strategis mereka dan juga imbas lockdown yang terjadi di Shanghai, China.
Dilansir dari Reuters, harga minyak berjangka Brent merosot sebanyak 38 sen menjadi US$102,40 per barelnya. Lalu untuk harga minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun sebanyak 16 sen menjadi US$98,18.
- Usai Tampar Chris Rock, Will Smith Resmi Di-blacklist dari Oscar Selama 10 Tahun
- MNC Energy Investments (IATA) Milik Hary Tanoe Akuisisi 100 Persen Saham Putra Muba Coal (PMC)
- Ini Besaran THR untuk Karyawan Tetap, Pekerja Kontrak, dan Buruh Lepas
Jika dibandingkan pekan lalu anjloknya harga minyak berjangka Brent turun hingga 1,5% sementara West Texas Intermediate AS turun 1%.
Konsumen pasar dunia telah mengamati perkembangan yang terjadi di Shanghai, China setelah negara importir minyak terbesar dunia ini memutuskan untuk lockdown dan ini mempengaruhi pasokan minyak mentah dunia.
Semantara itu, negara-negara anggota Badan Energi Internasional (IEA) akan melepaskan 60 juta barel minyak mentah selama enam bulan ke depan, sementara itu Amerika Serikat mencocokkan jumlah itu sebagai bagian dari pelepasan 180 juta barel yang telah diumumkan pada Maret lalu.
"Rilis ini juga dapat menghalangi produsen, termasuk Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen Shale-oil Amerika, untuk mempercepat kenaikan produksi bahkan dengan harga sekitar US$100 per barel," Ujar analisis ANZ Research dikutip dari Routers Senin (11/4).
Negara pengekspor minyak atau OPEC+ juga belum menunjukkan niat untuk meningkatkan target produksinya lebih dari 400.000 barel per harinya.
Padahal meningkatan target produksi ini dapat ditambahkan di setiap bulannya sebagai bagian dari pemulihan atas kurangnya pasokan.