Sempat Menguat, IHSG Jatuh di Akhir Sesi Perdagangan
- IHSG ditutup jatuh pada zona merah dengan persentase koreksi sebesar 0,25% atau 17,55 poin.
Pasar Modal
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup jatuh pada zona merah dengan persentase koreksi sebesar 0,25% atau 17,55 poin ke level 6.868 pada akhir sesi perdagangan Selasa, 8 Agustus 2023.
Menukil data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), total transaksi di pasar sepanjang satu hari perdagangan sekitar Rp9 triliun. Angka ini justru lebih tinggi saat kinerja IHSG naik pada perdagangan kemarin dengan akumulasi transaksi Rp8,27 triliun dalam sehari.
Dibuka pada level 6.886, indeks komposit sempat berada di atas level psikologis 6.900 dan bergerak para rentang 6.861 – 6.915. Hingga penutupan bursa, terdapat 248 saham menguat, 276 melemah, dan 226 saham lainnya ditutup stagnan.
Di tengah pelemahan IHSG, sejumlah saham justru mengalami peningkatan kinerja hingga masuk pada jajaran top gainers, seperti saham PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) yang melonjak 35% hingga menyentuh auto reject atas (ARA) ke level Rp135 per lembar.
- Tidak Sanggup Lunasi Obligasi, Waskita di Ambang PKPU
- Nezar Patria Soroti Fenomena Homeless Media
- Utang dan Beban Susut, Laba Adhi Karya Terungkit 21 Persen
Kemudian disusul oleh saham PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI) dengan persentase peningkatan kinerja mencapai 33,82% menuju harga Rp91 per unit dan saham PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) dengan lonjakan 31,25% dan ditutup pada harga Rp84 per lembar.
Saham selanjutnya dengan kinerja terbaik hari ini yakni PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) yang tercatat melesat 24,59% pada level Rp304 per lembar serta PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) yang naik 23,28% ke harga Rp143 per lembar saham.
Adapun pada jajaran top losers hari ini terdapat saham PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) dengan nilai koreksi 15% dan menyentuh level auto reject bawah (ARB) dan ditutup pada level Rp119 per lembar.
PPRI disusul oleh saham PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK), PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA), PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF), dan PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX) dengan persentase koreksi masing-masing sebesar 14,16%, 12,08%, 9,8%, dan 9,18%.