IMG_20230412_133815.jpg
Tekno

Sempat Minta Pengembangan AI Ditangguhkan, Elon Musk Kedapatan Kembangkan AI Berskala Besar

  • Elon Musk kedapatan melakukan pengembangan besar-besaran terhadap kecerdasan buatan

Tekno

Rizky C. Septania

TEXAS - Elon Musk kedapatan melakukan pengembangan besar-besaran terhadap kecerdasan buatan (AI). Hal ini dilakukannya setelah menandatangani permohonan penangguhan pengembangan AI selama setengah tahun pada beberapa pekan lalu.

Mengutip Insider Rabu, 12 April 2023, Elon Musk melalui Twitter,  baru-baru ini dilaporkan telah membeli 10.000 unit pemrosesan grafis (GPU) dalam upaya nyata untuk masuk ke dalam ledakan AI generatif. Meskipun disebut untuk apa Twitter akan menggunakan GPU, Februari lalu Musk melaporkan ingin membuat chatbot AI yang akan menyaingi ChatGPT OpenAI . 

Langkah tersebut akan cocok dengan ambisi yang dinyatakan Musk untuk membangun Twitter menjadi SuperApps. Selain itu, baru-baru ini Twitter juga dilaporkan menarik para peneliti dari lab DeepMind AI Google yang terkenal.

Langkah Musk yang seolah berupaya mengembangkan kecerdasan buatan diam-diam menunjukkan bahwa asumsi pendiri LinkedIn sekaligus teman satu Circle Musk, Reid Hoffman tampaknya benar.

Beberapa waktu lalu, Hoffman mengatakan bahwa beberapa eksekutif ingin menghentikan pengembangan AI demi kepentingan mereka sendiri. Elon Musk adalah salah satu orangnya.

Bisa dikatakan, pembelian Twitter atas GPU tersebut pasti akan mencerminkan percepatan investasi AI. Lebih jelasnya, GPU tersebut kemungkinan menghabiskan jutaan dolar bagi Twitter yang disebut sedang melakukan penghematan. 

Sebagai perbandingan, pada tahun 2020, Microsoft memberi tahu dunia bahwa mereka membangun superkomputer yang mencakup 10.000 GPU  jumlah yang sama dengan yang baru saja dibeli Twitter khusus untuk penggunaan OpenAI.

Perlu diketahui, belakangan waktu terakhir, Musk semakin kritis terhadap OpenAI. Ia menyerang perusahaan kecerdasan buatan tersebut dengan mempermasalahkan tingkat transparansinya. Musk juga menyebut sistem OpenAI sebagai monopoli perusahaan yang kejam. 

Meski menyerang OpenAI, Musk memiliki sejarah dengan perusahaan. Musk tercatat sebagai salah satu tokoh yang ikut mendirikan OpenAI, dimulai sebagai laboratorium penelitian AI nirlaba bersama dengan Sam Altman, Hoffman, dan Peter Thiel pada tahun 2015.

Namun, dia meninggalkan perusahaan pada tahun 2018 karena alasan konflik kepentingan sebagai perusahaan andalannya Tesla yang semakin mendalami AI.

Pada bulan Desember, beberapa bulan setelah mengambil kepemilikan penuh atas Twitter, Musk melangkah lebih jauh dengan men-tweet tentang bagaimana dia memotong akses OpenAI ke Twitter, yang digunakan untuk melatih model bahasa OpenAI. 

Untuk seseorang yang mengatakan dia ingin menghentikan pengembangan AI, Musk tampaknya melakukan sebaliknya. Sepertinya permohonannya untuk memperlambat AI untuk melindungi umat manusia setidaknya sebagian merupakan langkah bisnis yang dimaksudkan untuk membuat OpenAI mundur selangkah sementara dia maju selangkah.