Sempat Rugi Rp3 Triliun Tahun Lalu, BRI Liga 1 Menggerakkan Industri Sepakbola dan UMKM di Tahun Ini
- JAKARTA - Satu tahun penuh kompetisi kasta tertinggi sepakbola Indonesia telah berjalan dan mendapat antusiasme yang tinggi dari masyarakat.
Nasional
JAKARTA - Satu tahun penuh kompetisi kasta tertinggi sepakbola Indonesia telah berjalan dan mendapat antusiasme yang tinggi dari masyarakat. Pada Kamis (31/03), BRI Liga 1 resmi mengakhiri kompetisi 2021- 2022 dengan menempatkan Bali United sebagai juara.
Penutupan kompetisi dilangsungkan di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali yang dihadiri langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Direktur Utama BRI Sunarso, Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan, dan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita.
Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan bahwa penyelenggaraan BRI Liga 1 berhasil menjadi motor penggerak ekonomi khususnya di industri sepak bola nasional serta UMKM yang terlibat dalam industri sepak bola.
Berjalannya kompetisi pun memberikan dampak positif terhadap prestasi timnas Indonesia yang melaju hingga final piala AFF 2022.
“Dari sisi ekonomi, penyelenggaraan BRI Liga 1 berhasil menjadi motor penggerak ekonomi khususnya di industri sepak bola nasional serta UMKM yang terlibat dalam industri sepak bola. Berjalannya kompetisi BRI Liga 1 pun dapat memberikan dampak positif terhadap prestasi timnas Indonesia, dimana timnas Indonesia mampu menembus Final AFF 2021, serta meningkatnya ranking timnas Indonesia di FIFA, dari sebelumnya pada posisi 175 saat ini menjadi ranking 160,” ujar Sunarso dalam rilis resminya, Selasa (05/04).
- Tempat Buka Puasa Seru Bareng Bestie
- 5 Embung di Jawa Tengah Rampung Dibangun, Ini Rinciannya
- Kapan Waktu yang Tepat Lakukan Booster Sebelum Mudik 2022? Ini Penjelasannya
Pada musim 2020-2021 lalu, kompetisi kasta tertinggi sepakbola Indonesia ini vakum. Riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) yang dipublikasikan pada 2020 menyebut kerugian ekonomi dari terhentinya sepak bola di dalam negeri mencapai Rp2,7 triliun hingga Rp3 triliun per tahun.
Dengan itu, Hadirnya BRI dalam ajang BRI Liga 1 musim 2021-2022 membawa optimisme bagi pelaku industri sepak bola dan UMKM.
Direktur Utama BRI itu menyebut BRI Liga 1 menuai antusiasme yang tinggi dari seluruh pecinta sepak bola di Indonesia. Ia mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah mendukung kesuksesan penyelenggaraan BRI Liga 1.
Baginya, keberhasilan penyelenggaran BRI Liga 1 sekaligus menjadi ajang pembuktian kepada dunia internasional.
“Kesuksesan ini menjadi bukti kepada dunia internasional bahwa Indonesia mampu menggelar event besar di tengah pandemi. Kami ucapkan selamat dan terima kasih kepada PSSI, PT. LIB, Kemenpora, seluruh klub peserta BRI Liga 1, pemain, staf serta para suporter di seluruh Indonesia sehingga kompetisi dapat berjalan lancar,” ujar Sunarso.