<p>consumeraffairs.com</p>
Finansial

Sempat Terkena Serangan Siber, Inilah Siasat BFI Finance (BFIN) untuk Pencegahan di Masa Depan

  • Pada akhir semester I-2023, BFI Finance sempat terkena serangan siber karena adanya kelemahan pada aplikasi Microsoft Exchange yang digunakan perseroan sehingga dieksploitasi oleh peretas.
Finansial
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Direktur Keuangan PT BFI Finance Tbk (BFIN) Sudjono mengemukakan siasat perseroan untuk mencegah serangan siber di kemudian hari setelah sebelumnya perusahaan multifinance ini sempat mengalaminya pada akhir semester I-2023. 

Sudjono mengungkapkan bahwa untuk memperkuat pertahanan siber perseroan, BFI Finance berinvestasi sekitar Rp300 miliar untuk perbaikan infrastruktur, perbaikan keamanan, dan juga migrasi ke layanan komputasi awan. 

Disampaikan olehnya, komputasi awan adalah salah satu solusi terbaik di zaman ketika teknologi sudah semakin berevolusi dan menyebabkan tumbuhnya tren kejahatan siber. 

"Sejago-jagonya kami mengontrol data center, kalau itu dikontrol oleh perusahaan cloud yang memang fokus ke sana, maka akan lebih bagus. Ibaratnya, kalau rumah kita di daerah yang terbuka dengan dua satpam, sama kita pindah ke apartemen yang banyak penjaga atau pindah ke kluster yang penjagaannya berlapis-lapis, tentunya secara keamanan akan lebih tinggi, " ujar Sudjono seusai acara Media Gathering BFI Finance di Mega Kuningan, Jakarta, Kamis, 7 September 2023. 

Sudjono menjelaskan bahwa pada akhir semester I-2023, BFI Finance sempat terkena serangan siber karena adanya kelemahan pada aplikasi Microsoft Exchange yang digunakan perseroan sehingga dieksploitasi oleh peretas. 

Akan tetapi, BFI Finance sudah menuntaskan permasalahan tersebut dan sudah menjelaskan kepada semua pihak terkait seperti regulator, shareholder, dan lender. 

"Jadi sekarang sudah tidak terlalu ada isu lagi. Tapi itu memang cukup painful dan proses recovery-nya lumayan berat. Tapi, saya rasa fokus perusahaan adalah bagaimana untuk kami secepatnya tumbuh kembali dan bisa kembali ke posisi sebelum terjadinya serangan siber," kata Sudjono. 

Serangan siber tersebut dikatakan Sudjono sedikit berpengaruh terhadap proyeksi pembiayaan di sisa akhir tahun sehingga perseroan akan mengerem sedikit alokasi untuk pembiayaan. 

"Tapi di kuartal IV akan normal kembali. Sementara ini, kami lagi berbenah, jadi waktu berbenah ini kami tidak berani agresif dulu," kata Sudjono.