Jet Tempur F-35
Tekno

Sempat Tertipu S-300, Inilah Misi Rahasia F-35 Amerika di Pinggiran Ukraina

  • Ketika Rusia melancarkan serangannya di Ukraina, sayap timur NATO menjadi tempat pembuktian yang ideal untuk F-35 Lightnin
Tekno
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

WASHINGTON- Ketika Rusia melancarkan serangannya di Ukraina, sayap timur NATO menjadi tempat pembuktian yang ideal untuk F-35 Lightning II. 

Anggota Fighter Wing ke-388 yang bertugas aktif dan Fighter Wing ke-419 Cadangan Angkatan Udara menjadi unit F-35A Amerika pertama yang tiba untuk mendukung NATO di tengah serangan pembukaan Perang Rusia-Ukraina tahun lalu. Mereka dikerahkan ke Pangkalan Udara Spangdahlem Jerman dari Februari hingga Mei 2022.

Misi mereka adalah menyedot sebanyak mungkin data elektronik dari rudal permukaan-ke-udara dan pesawat yang tersebar di Eropa Timur. Ini penting  untuk membuat peta guna memandu operasi NATO. Dan jika situasinya meluas ke negara-negara NATO, data ini juga menjadi faktor penting.

Komandan Wing Tempur ke-388, Kol Craig Andrle  kepada Air Force Time 31 Maret 2023 mengatakan  mereka tetap tidak melintasi perbatasan. “Kami  juga tidak menembak apa pun atau menjatuhkan apa pun. Tetapi pesawat selalu merasakan dan mengumpulkan informasi. Dan F-35 melakukannya dengan  sangat baik,” katanya.

Rencana penigiriman F-35 ke Eropa Timur sudah disusun jauh sebelum Rusia menyerang Ukraina. Tetapi seperti diketahui Washington sudah mengingatkan bahwa Vladimir Putin akan menginvasi tetangganya tersebut.

Berdasarkan keyakinan tersebut Skuadron Tempur ke-34 mulai menunggu penempatan potensial ke Eropa. Pada Oktober 2021 utuk pertama kali mereka meninggalkan rumah sebagai bagian dari “pasukan tanggap darurat” yang dapat dikirim dalam waktu seminggu.

Di bawah model standar, skuadron seharusnya bergerak melalui empat fase selama enam bulan sebelum pengiriman. Empat fase itu adalah mengatur ulang dari perjalanan terakhir mereka, pelatihan secara lokal sebagai satu unit. berpartisipasi dalam latihan yang lebih besar. dan status bersiap. 

Sembari menunggu perintah selanjutnya,  para penerbang Wing tempur ke-388 melakukan pelatihan. Mereka memilih jet yang bisa terbang setidaknya selama tiga bulan tanpa perbaikan besar. Penerbang juga membaca peralatan tempur mereka dan berlatih memakai masker gas.  Juga membereskan dokumen medis, mempelajari aturan keterlibatan Eropa, mempelajari tentang lapangan terbang yang mungkin mereka gunakan.

Pada pertengahan Februari, Rusia telah mengumpulkan lebih dari 130.000 tentara di sepanjang perbatasan Ukraina.  Dan pada hari 11 Februari 2022, Skuadron Tempur ke-34 menerima panggilan  awalnya. Lampu hijau resmi turun hari berikutnya yakni 12  Februari. Mereka segera merencanakan perjalanan sejauh 5.100 mil ke Jerman. Dan Rabu 16 Februari dini hari Skuadron Tempur ke-34 berangkat dari rumah mereka di pangkalan Hill Utah.

Dua belas jet dan sekitar 300 penerbang tiba di Spangdahlem pada 16 Februari 2022. Serangan Rusia ke Ukraina dimulai delapan hari kemudian. Dan sejak itu menjadi konflik paling berdarah di Eropa sejak Perang Dunia II.

F-35 dirancang untuk memblokir dan menghancurkan pertahanan udara yang dapat menjatuhkan pesawat sekutu, membuka jalan bagi serangan udara lainnya.

F-35 dirancang untuk memblokir dan menghancurkan pertahanan udara yang dapat menjatuhkan pesawat sekutu. Ini akan  membuka jalan bagi pesawat lain untuk memasuki wilayah musuh. Mereka juga menyerap emisi elektronik dari radar terdekat untuk menyusun gambar pasukan teman atua lawan.

Andrle mengatakan penerbang melihat ancaman itu di Ukraina dan Kaliningrad. Daerah Rusia yang terjepit antara Lituania dan Polandia. “F-35 dapat menemukan dan mengidentifikasi situs rudal darat-ke-udara dan meneruskan informasi tersebut ke seluruh koalisi,” tambahnya.

F-35 tidak hanya beroperasi dari Spangdahlem Jerman. Mereka juga pindah ke Pangkalan Udara Amari Estonia, Pangkalan Udara Siauliai Lituania, dan Pangkalan Udara Fetesti Rumania.

Sempat Tertipu S-300

Jet tempur tidak selalu mengenali objek di sekitarnya. Ini  karena aset seperti sistem pertahanan udara memiliki cara digital untuk menghindari pemberitahuan. Sebagai misal Andrle mengatakan dirinya sedang melihat Sa-20. Sebutan NATO untuk sistem rudal permukaan-ke-udara S-300. 

Dia tahu itu adalah Sa-20. Intelijen juga  mengatakan ada Sa-20 di sana. Tetapi F-35 tidak mengidentifikasinya. Ini  karena Sa-20 itu kemungkinan beroperasi dalam mode cadangan perang yang belum pernah dilihat sebelumnya.

F-35 kemudian menandai objek tersebut dan kru darat memperbarui serta mengunggah kembali data ke dalam jet. Setelah itu pesawat NATO tahu apa yang mereka lihat dan bagaimana cara melakukan geolokasi. 

Para penerbang kembali ke Hill pada awal Mei 2022. Dan sejak itu mereka mencoba membangun pelajaran yang mereka dapatkan di luar negeri.

Komandan Grup Operasi ke-388 Kolonel  Brad Basshore mengatakan ini adalah pertama kalinya mereka mengerahkan pasukan tanggap langsung dengan cepat.  Mereka memiliki banyak hal untuk dipelajari. Dan jet terbukti lebih fleksibel dari yang diharapkan.

Data ini juga sangat penting karena Lockheed Martin telah memproyeksikan  anggota NATO akan menerbangkan lebih dari 400 jet di seluruh Eropa pada tahun 2030. Pesawat ini dipandang sebagai pemimpin pertempuran masa depan di wilayah tersebut.  Apa yang didapat belasan F-35 di sekitar Ukraina akan sangat berguna bagi mereka. Dan ini kerugian besar bagi Rusia.