Sempat Tertunda, Dragon SpaceX Lepas Landas Kirim Empat Kru ke ISS
KENNEDY-Misi berawak SpaceX “Resilience” Crew Dragon yang membawa empat astronot ke stasiun ruang angkasa internasional atau ISS berhasil diluncurkan pada Minggu 15 November 2020 waktu Amerika. Badan Penerbangan dan Antariksa atau NASA mengatakan misi SpaceX Crew-1 tersebut diluncurkan dari Kennedy Space Center di Florida pada pukul 19.27 waktu setempat (Senin waktu Indonesia). Setelah lepas landas, […]
KENNEDY-Misi berawak SpaceX “Resilience” Crew Dragon yang membawa empat astronot ke stasiun ruang angkasa internasional atau ISS berhasil diluncurkan pada Minggu 15 November 2020 waktu Amerika.
Badan Penerbangan dan Antariksa atau NASA mengatakan misi SpaceX Crew-1 tersebut diluncurkan dari Kennedy Space Center di Florida pada pukul 19.27 waktu setempat (Senin waktu Indonesia).
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Setelah lepas landas, sembilan menit kemudian, tahap pertama roket berhasil mendarat di kapal drone SpaceX “Just Read the Instructions” yang ada di Samudra Atlantik.
Misi SpaceX Crew-1 membawa astronot AS Mike Hopkins, Victor Glover dan Shannon Walker dan Soichi Noguchi dari Jepang. Mereka akan tinggal selama enam bulan di ISS.
Menurut Kepala NASA Jim Bridenstine, tahap pertama roket Falcon 9 akan digunakan kembali untuk misi SpaceX Crew-2 yang diharapkan akan diluncurkan pada Maret 2021.
Peluncuran misi SpaceX Crew-1 awalnya dijadwalkan pada Sabtu malam tetapi ditunda karena angin kencang. Kondisi laut yang buruk menjadi masalah bagi peluncuran, karena menghalangi kapal drone yang menjadi tempat pendaratan tahap pertama roket Falcon 9.
SpaceX mengatakan Dragon menjadi satu-satunya pesawat ruang angkasa yang ada saat ini yang mampu mengembalikan sejumlah besar kargo ke Bumi dan bisa digunakan kembali. Dalam keadaan darurat, ia mampu memastikan keselamatan para astronot di dalamnya.