Sempat Turun, Kripto Bitcoin Masih Berpotensi Tembus US$40.000
- Aset kripto Bitcoin (BTC) masih berpotensi untuk menembus US$40.000 atau setara dengan Rp620 juta.
Fintech
JAKARTA – Aset kripto Bitcoin (BTC) masih berpotensi untuk menembus US$40.000 atau setara dengan Rp620 juta dalam asumsi kurs Rp15.500 per-dolar Amerika Serikat (AS).
Menurut pantauan Coin Market Cap, Selasa, 21 November 2023 pukul 08:00 WIB, pasar kripto telah mengalami fluktuasi yang signifikan selama seminggu terakhir.
Pekan lalu, Bitcoin (BTC) mengalami penurunan di bawah US$35.000 (Rp542,5 juta) sebelum pulih dan melewati US$36.000 (Rp558 juta) di pertengahan minggu.
Sementara itu, Ethereum (ETH) sempat merosot di bawah US$2.000 (Rp31 juta), tetapi berhasil bertahan di atas US$1.900 (Rp29,4 juta). Fluktuasi ini dipicu oleh antisipasi data ekonomi AS dan keputusan kebijakan The Federal Reserve (The Fed).
Pada pantauan hari ini pukul 08.00 WIB, Bitcoin diperdagangkan di sekitar US$37.400 (Rp578,2 juta), mengalami kenaikan tipis sebesar 0,25% dalam 24 jam terakhir.
Sementara itu, Ethereum berhasil pulih di atas US$2.000 (Rp31 juta), tepatnya berada di level US$2.025 (Rp31.357.500), dengan kenaikan sebesar 0,7% dalam 24 jam terakhir.
- Nada dan Kesehatan Mental, Rose BLACKPINK di Panggung KTT APEC 2023
- Harga Minyak Naik 4 Persen usai OPEC+ Ingin Pangkas Produksi hingga 2024
- Limbah Merek Internasional Picu Masalah Kesehatan Pekerja di Kamboja
Menurut Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, Bitcoin masih memiliki potensi untuk melanjutkan reli hingga mencapai US$40.000 (Rp620 juta) jika berhasil menembus resistance pada level US$37.950 (Rp587,7 juta).
“Namun, jika gagal breakout resistance tersebut, Bitcoin berpotensi turun kembali ke level support di $36.000 (Rp558 juta),” kata Panji kepada TrenAsia, Selasa, 21 November 2023.
Sementara itu, Ethereum berpotensi menguat menuju resistance US$2.130 (Rp33,01 juta) jika mampu bertahan di atas support psikologisnya di US$2.000 (Rp31 juta).
Selain itu, terjadi aktivitas signifikan di pasar altcoin. Token Celestia (TIA) menarik perhatian setelah perdagangan perdana pada 31 Oktober lalu. TIA mengalami kenaikan fantastis lebih dari 150% dalam periode 31 Oktober - 21 November 2023.
Dalam satu minggu terakhir, token Artificial Intelligence (AI) juga mengalami penguatan yang signifikan. Render Network (RNDR) menjadi top gainers pekan ini dengan kenaikan 49,29%, berada di harga US$3,40 (Rp52.560.000), diikuti oleh SingularityNET (AGIX) yang naik 21,28% menjadi US$0,2940 (Rp4.551.800).
Panji menjelaskan, segmen aset kripto AI mulai bangkit perlahan dengan pertumbuhan melebihi angka US$3 miliar (Rp46,5 triliun) dalam 30 hari terakhir.
Fokus pada aset kripto yang terkait dengan AI mencapai puncaknya di atas US$4 miliar (Rp62 triliun) pada Februari, namun mengalami penurunan signifikan di Juli, menjadikan valuasinya turun menjadi US$2,6 miliar (Rp40,3 triliun).
“Teknologi AI penting dalam ekosistem blockchain, mendorong inovasi, mempercepat pemrosesan data, dan mendukung manajemen aset, prediksi harga, dan operasi decentralized autonomous organization (DAO),” jelas Panji.
- Bank OCBC NISP Resmi Luncurkan Merek dan Logo Baru Menjadi OCBC
- Prakiraan Cuaca Besok dan Hari Ini 16 November 2023 untuk Wilayah DKI Jakarta
- Kinerja Unggul Terus Menerus, BNI Sabet Dua Penghargaan Bergengsi dari The Finance
Secara keseluruhan, dalam seminggu terakhir, pasar aset kripto dinilai Panji tengah mencerminkan suasana optimisme yang berhati-hati. Ini dipicu oleh aksi Fidelity dan BlackRock yang memainkan peran penting dengan mengajukan ETF Ethereum ke Securities and Exchange Commission (SEC).
Arus masuk ke produk investasi aset digital mencatatkan peningkatan yang mengesankan, dengan total US$176 juta (Rp2,72 triliun) minggu lalu.
Ini merupakan arus masuk selama delapan minggu berturut-turut, membuat total arus masuk tahun ini mencapai US$1,32 miliar (Rp20,46 triliun).
Namun, angka ini masih jauh dari arus masuk pada tahun 2021 dan 2020, masing-masing sebesar US$10,7 miliar (Rp165,8 triliun) dan US$6,6 miliar (Rp102,3 triliun), seperti dilaporkan dalam laporan mingguan Coinshares.
Panji menyampaikan, minggu ini akan menjadi minggu singkat di Amerika Serikat, dengan penutupan pada hari libur Thanksgiving pada hari Kamis dan Jumat.
Oleh karena itu, kalender ekonomi yang sepi kemungkinan tidak akan berdampak besar pada pasar aset kripto. Meskipun demikian, pertemuan The Fed pada hari Selasa tetap perlu diperhatikan.